Protes Angkutan Batu Bara, Sopir dan Warga Sempat Bersitegang

Reporter: Eris Munandar |

Editor: Gus Munir |

Rabu , 19 Mar 2025 - 19:50

Warga melakukan aksi penertiban angkutan batubara di Kelurahan Kemelak Bindung Langit, Kecamatan Baturaja Timur, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), pada Selasa, 18 Maret 2025 malam. -Foto; Eris/OKES-Eris

Karena tidak ada kesepakatan antara kedua belah pihak, kemacetan tidak dapat dihindari hingga akhirnya Koordinator KRYD Regu III Polres OKU, yang dipimpin oleh Kabag Log Polres OKU, Kompol Rudi Isroni, S.H., meminta bantuan dari Sat Lantas Polres OKU.

Dengan kehadiran personel Sat Lantas dan pengamanan dari KRYD Regu III, situasi perlahan dapat dikendalikan.

BACA JUGA:Jalan Rusak Hambat Arus Mudik

Para sopir akhirnya diminta untuk memindahkan kendaraan mereka dan arus lalu lintas kembali normal. Meskipun demikian, aksi damai ini diperkirakan akan terus berlanjut hingga 23 Maret 2025.

Polres OKU menegaskan akan terus mengantisipasi potensi kejadian serupa di kemudian hari demi menjaga ketertiban dan kelancaran lalu lintas bagi masyarakat yang melintas.

"Kami akan terus melakukan pengamanan agar aksi ini tidak mengganggu ketertiban umum dan hak pengguna jalan lainnya," tambah Kasi Humas Polres OKU. (*)

protes angkutan batu bara, sopir dan warga sempat bersitegang                            baturaja - aksi penertiban angkutan batu bara di kelurahan kemelak bindung langit, kecamatan baturaja timur, kabupaten ogan komering ulu (oku), pada selasa, 18 maret 2025 malam berlangsung tegang. 
warga yang kesal dengan maraknya angkutan batu bara yang melintas dengan muatan berlebih, memblokade jalan lintas sumatra tengah sejak senin, 17 maret 2025 malam.
aksi ini merupakan bentuk protes terhadap pelanggaran yang dinilai merusak infrastruktur jalan nasional serta mencemari udara. 
menurut warga, kondisi jalan yang semakin rusak parah membahayakan pengguna jalan lainnya, sementara polusi debu dari truk batu bara berdampak buruk bagi kesehatan masyarakat sekitar.
baca juga:kpk geledah dinas pupr oku, bawa 4 koper diduga barang bukti
baca juga:roadshow
kapolres oku, akbp imam zamroni, s.i.k., m.h., melalui kasi humas polres oku, akp ibnu holdon, menjelaskan bahwa pihak kepolisian telah menurunkan personel untuk mengawasi, mengamankan, dan mengatur lalu lintas selama aksi berlangsung. 
"kami memastikan tidak terjadi kemacetan berlebihan dan mengantisipasi potensi konflik antara warga dan pengemudi angkutan batu bara," ujar akp ibnu holdon.
ketegangan memuncak pada selasa malam sekitar pukul 21.00 wib, ketika para sopir angkutan batu bara yang sejak malam sebelumnya tertahan mulai mengeluarkan kendaraan mereka dari area parkir rumah makan simpang setia kemelak. 
mereka memarkirkan kendaraan secara melintang di tengah jalan, menyebabkan kemacetan total dari dua arah.
baca juga:kantor hukum di pondok indah digeledah kpk
baca juga:gudang minyak goreng bersubsidi digerebek polisi
situasi semakin panas ketika para sopir mendatangi posko aksi warga untuk menuntut agar mereka diizinkan melintas. 
namun, warga tetap bersikeras melarang angkutan batu bara melewati jalan tersebut. 
karena tidak ada kesepakatan antara kedua belah pihak, kemacetan tidak dapat dihindari hingga akhirnya koordinator kryd regu iii polres oku, yang dipimpin oleh kabag log polres oku, kompol rudi isroni, s.h., meminta bantuan dari sat lantas polres oku.
dengan kehadiran personel sat lantas dan pengamanan dari kryd regu iii, situasi perlahan dapat dikendalikan. 
baca juga:ungkap syarat daftar guru sekolah rakyat
baca juga:jalan rusak hambat arus mudik
para sopir akhirnya diminta untuk memindahkan kendaraan mereka dan arus lalu lintas kembali normal. meskipun demikian, aksi damai ini diperkirakan akan terus berlanjut hingga 23 maret 2025.
polres oku menegaskan akan terus mengantisipasi potensi kejadian serupa di kemudian hari demi menjaga ketertiban dan kelancaran lalu lintas bagi masyarakat yang melintas. 
"kami akan terus melakukan pengamanan agar aksi ini tidak mengganggu ketertiban umum dan hak pengguna jalan lainnya," tambah kasi humas polres oku. (*)