Ayat Anggur

Ayat Anggur-Photo: istimewa-Gus munir
Di samping soal 'halalan', di mata kuliah itu juga membahas ''tayyiban''. Artinya: baik. Halal dan baik. Halal tapi tidak baik bukan termasuk yang diinginkan mata kuliah itu.
Selama ini definisi ''baik'' di situ lebih pada proses memperoleh barang halal itu. Barangnya halal tapi kalau diperoleh dengan cara tidak baik itu tergolong ''tidak tayyiban''.
Dari Fahrul saya baru tahu: ''baik'' di mata ilmuwan UIN bukan hanya cara memperolehnya, tapi juga kandungannya. Misalkan barangnya halal tapi tidak mengandung unsur gizi yang diperlukan tubuh itu tidak termasuk tayyiban.
BACA JUGA:Soal Kenaikan Pangkat Seskab Teddy, KASAD Beri Penjelasan
BACA JUGA:Harga Bahan Pokok Stabil, Stok Mencukupi
Obat kimia, misalnya. Halal. Tapi belum tentu baik. Demikian juga pun seandainya ada yang bilang rokok itu halal. Di mana tayyib-nya.
Maka orang seperti Fahrul alan terus meneliti kekayaan lama Indinonesia untuk bisa menggantikan obat-obat kimia –yang halalan laisa tayyiban.
Masih ada 15 penilitian lagi yang masuk agenda Fahrul. Termasuk tepung nanas: anti oksidannya sangat tinggi. Tapi harus lewat proses ekstrakai. Juga campuran tepung belut dengan tempe: bisa menyembuhkan luka bakar. Juga harus lewat ekstraksi.
Fahrul bersyukur kini sudah ada alat ekstraksi modern. Bisa mengekstraksi apa saja. Itu memudahkan para peneliti. Bahkan alat itu sudah bisa dihubungkan dengan program komputer. Akan langsung terlihat senyawa apa saja yang ada di bahan yang sedang diteliti.
BACA JUGA:Bangun 45 Unit Rumah Kepada Masyarakat Terdampak Banjir dan Longsor
BACA JUGA:Hama Serang Jagung Petani
Dari situ Fahrul menemukan bahwa anggur laut mengandung senyawa yang bisa menghambat pertumbuhan sel kanker.
Fahrul masih akan mendalami anggur laut lebih dalam lagi. Penelitian lanjutan itu alan ia jadikan tesis S-2-nya di Unair sekarang ini.
Fokus barunya: anggur laut sebagai obat untuk menurunkan obesitas. Ia sudah menangkap hasil awalnya: bisa menurunkan produksi lemak dalam tubuh. Senyawa itu bisa memecah lemak menjadi energi. Setelah dipecah lemak tidak lagi menumpuk di tubuh.
"Kalau hasil energi itu tidak digunakan untuk olahraga atau kerja keras oleh si gendut apakah lemaknya akan kembali menumpuk?”