Air Mata

Fahrul bersama Prof Dr Nurpuji. -Foto: Disway-Gus munir

Selama setahun di Manado –banyak anggur laut di sana– Fahrul sudah melakukan uji coba lengkap. Terhadap binatang uji coba: tikus. Hasilnya sangat memuaskan.

BACA JUGA:Es Potong Kacang Hijau: Jajanan Nostalgia yang Bisa Dibuat di Rumah

BACA JUGA:Beragam Manfaat Jus Buah Naga dan Pisang untuk Kesehatan

Fahrul pun mematenkan penemuannya itu: dua dari anggur laut, satu dari mangga, satu lagi dari sarang burung.

Sarang burung, kalau dikonsentrasikan bio aktifnya, ternyata baik untuk diabetes dan obesitas. Lebih baik dari mangga. Tapi kalah jauh dari anggur laut.

Kapan hasil penelitian itu bisa jadi barang industri? Konkretnya: kapan saya bisa beli –untuk istri saya? Bukankah mereka yang terkena gula darah jumlahnya puluhan juta? Semua merasa menderita?

Fahrul sudah melakukan pembicaraan dengan dunia industri. Yang sudah deal: dengan Prof Dr Nurpudji. Dia guru besar Unhas, Makassar. Dia sudah punya perusahaan: memproduksi albumin dalam bentuk kapsul. Bahan bakunya Anda sudah bisa menduga: ikan gabus. Haruan. Di Jawa disebut ikan kutuk.

BACA JUGA:Segarnya Coco Pandan Probiotik

BACA JUGA:Milkshake Butter Cookie Karamel yang Creamy dan Lezat

Prof Nur akan menjadikan penemuan Fahrul sebagai kapsul produk suplemen. Belum bisa menjadi obat. Perlu banyak tahap penelitian klinis untuk menjadikannya obat.

Fahrul kini mengambil S-2 di Unair Surabaya. Jurusan Farmakologi –masuknya di fakultas kedokteran, bukan fakultas farmasi.

"Kapan kawin?"

"Masih ada 15 penelitian lagi yang sedang saya tekuni," katanya.

"Kenapa melebar? Kenapa tidak menukik lebih dalam?"

"Saya itu peneliti. Bukan orang industri," katanya. "Indonesia begitu kaya dengan bahan yang bisa diolah. Jangan sampai seperti sambiloto dan kemukus jak patennya di tangan Jepang," ujar Fahrul.

Tag
Share