Oplosan Blending

Ramai Kasus Pertalite Dioplos Jadi Pertamax, Pertamina Parta Niaga Sebut Sudah Ikuti Spesifikasi Pemerintah. -Foto: dok Disway-Gus munir

Kilang Cilacap dan Balongan memproduksi bensin kualitas Ron 90. Di luar negeri semakin sulit menemukan kilang yang masih memproduksi Ron 90. Di sana kesadaran lingkungan sudah tinggi. Memproduksi bensin Ron 90 dianggap sebagai sumber pencemaran.

Dengan demikian bensin impor kita mestinya hanya yang kualitas Ron 92. Apakah Pertamina mem-blending bensin impor dengan bensin produksi dalam negeri?

Sepengetahuan lama saya Pertamina tidak punya fasilitas blending. Anda bisa koreksi dengan info yang lebih akurat. Yang punya hanyalah satu orang: si raja impor BBM, keluarga Mohamad Reza. Yang anaknya kini jadi salah satu tersangka di Kejaksaan Agung.

Atau importirlah yang impor Ron 92. Lalu importer cari kilang di luar negeri yang masih produksi Ron-90. Dua jenis Ron itu lantas di-blending di fasilitas blender miliknya di pantai Banten sana.

BACA JUGA:Segera Tindaklanjuti Aspirasi Rakyat

BACA JUGA:Jelang Ramadan, Terry Rilis Ulang

Kalau sumbernya dari sini, maka kesalahan Pertamina adalah: mengapa tidak dikontrol kualitasnya saat membeli bensin Ron 92 dari blender milik importer.

Atau jangan-jangan Ron 90 dari kilang dalam negeri yang di-blending dengan Ron 92 impor?

Pertamina memang belum punya kemandirian bensin. Sangat tergantung pada pemasok swastanya itu. Bahkan tidak ada importer BBM yang punya fasilitas blending kecuali yang satu itu.

Jangan-jangan sebenarnya Pertamina lagi kepepet cashflow. Kesulitan keuangan. Malu atau takut mengakui apa adanya.

BACA JUGA: Hotman Ungkap Dirinya Sakit Lever

BACA JUGA:Kalah dari Bologna, AC Milan Makin Menjauh dari Papan Atas

Misalnya: di satu pihak Pertamina harus menjalankan program pemerintah: harga BBM harus sama di seluruh Indonesia. Itu sangat merugikan Pertamina. Dari mana Pertamina harus menutupi kerugian operasional seperti itu.

Atau program pemerintah yang lain: Pertamina tidak boleh kekurangan pasok BBM ke masyarakat. Apa pun yang terjadi. Tidak boleh BBM langka. Padahal kemampuan membeli BBM impor lagi berat. Dari pada heboh BBM langka, maka BBM kualitas apa pun yang disodorkan pemasok diterima. Toh masyarakat tidak tahu. Masyarakat lebih heboh tidak ada BBM dari pada kualitas BBM.

Mungkinkah dua hal itu yang melatarbelakangi kasus blending Ron 90 dan Ron 92 ini? Atau yang lain? Atau apa?

Tag
Share