Berkah Dermawan

Ilustrasi Rip USA ID-Photo: istimewa-Gus munir

BACA JUGA:Harga Cabai Turun hingga Rp38.000 Perkilogram

BACA JUGA:Penetapan Tersangka Vadel Lantaran Cukup Alat Bukti dan Keterangan Saksi

Mobil empat pintu kini sudah sangat dominan. Bahkan sulit menemukan mobil dua pintu di jalan-jalan raya.

Saya sendiri pulang dari Amerika membawa begitu banyak ide. Tapi itu untuk kepentingan saya dan Jawa Pos. Bukan kepentingan Amerika.

Berdirinya koran-koran daerah yang begitu banyak di tangan saya adalah ide dari Amerika. Jiplak. Di sana setiap kota punya koran sendiri. Di Indonesia, saat itu, koran pusat yang dominan.

Kini Anda tidak akan bisa lagi mendapat program kedermawanan Amerika seperti itu. Trump sudah mengakhirinya.

BACA JUGA:Menjadi Staf Khusus, Deddy Corbuzier Tegaskan Tak Menerima Gaji Maupun Tunjangan

BACA JUGA:Modal Bagus Ole Romeny di Timnas Hadapi Australia

Tentu saya tahu: Amerika ingin ekspor sistem demokrasi. Mereka berharap anak-anak muda yang pulang dari Amerika menjadi pejuang demokrasi.

Setidaknya Amerika, lewat program itu, bisa membendung meluasnya komunisme. Trump tidak peduli lagi dengan dua tujuan bantuan tersebut.

Tentu pengaruh Amerika di seluruh dunia akan berkurang. Itu akan mempercepat kian meluasnya peran Tiongkok. Di Afrika itu sudah terjadi. Trump tidak peduli.

Trump hanya peduli pada Amerikanya sendiri. Begitulah seharusnya pemimpin-pemimpin negara. Peduli pada negaranya masing-masing. Secara total. (Dahlan Iskan)

Tag
Share