Berkah Dermawan
![](https://okuekspres.bacakoran.co/upload/c86f60a647bb7d162344acc2e16aa1ff.jpg)
Ilustrasi Rip USA ID-Photo: istimewa-Gus munir
Oleh: Dahlan Iskan
Begitu banyak anak muda Indonesia yang dibiayai pemerintah Amerika Serikat. Tugasnya ringan: melihat Amerika.
Termasuk saya. Tidak ada perjanjian setelah pulang kami harus bersikap pro-Amerika.
Memang banyak yang akhirnya memuji-muji Amerika. Seperti saya. Tapi ada juga yang begitu pulang tetap saja bersikap anti-Amerika. Terutama kalau sudah menyangkut watak Amerika di konflik Palestina.
Kadang saya kagum: kok ada negara membiayai anak-anak muda negara lain berkunjung ke negaranya. Mereka umumnya aktivis muda atau mahasiswa. Tidak hanya dari Indonesia. Dari seluruh dunia. Betapa besar biayanya.
BACA JUGA:Angin Kencang Hantam Ponpes
BACA JUGA:Manfaatkan Pasar Digital Atasi Lemah Daya Beli
Rupanya Presiden Donald Trump juga mempertanyakan itu: apa untungnya bagi Amerika. Yang untung adalah anak-anak muda itu. Termasuk saya. Wawasan kami tambah luas.
Akhirnya Trump menghapus program seperti itu. Bahkan lebih luas lagi: USAID dibubarkan. Itulah lembaga yang dibuat Amerika untuk membantu negara-negara miskin di banyak bidang. Mulai dari pendidikan, perbaikan kampung sampai lingkungan. Hampir tak terbatas bidangnya.
Saya sangat merasakan pernah mendapat program seperti itu. Bisa keliling Amerika gratis. Umur saya baru 34 atau 35 tahun. Baru dua tahun memimpin Jawa Pos.
Undangan itu luar biasa. Saya boleh mengajukan kunjungan ke mana saja. Minta bertemu siapa saja. Mereka yang akan atur.
BACA JUGA:Tingkatkan Profesionalisme Prajurit Kodam Lewat Publikasi
BACA JUGA:Sepakati Pagu 2025 Sebesar Rp4,4 Triliun
Saya pun agak ngawur ketika membuat daftar itu. Aji mumpung. Baru pertama akan ke Amerika. Semua tempat yang terkenal ingin saya kunjungi. Yang di film-film itu. Mulai pantai timur, pantai barat, pedalaman, Disney World, New York, Washington DC, San Francisco, dan banyak lagi.