Bakso, Anak Harimau Sumatra, Resmi Debut di Disney’s Animal Kingdom
Anak harimau Sumatra bernama Bakso resmi diperkenalkan ke publik di Disney’s Animal Kingdom (Foto Walt Disney World | Olga Thompson, Photographer)-Foto Walt Disney World | Olga Thompson, Photographer-Agrar
OKU EKSPRES - Pada (29/1/2025), seekor anak harimau Sumatra bernama Bakso resmi diperkenalkan ke publik di Disney’s Animal Kingdom. Bakso lahir pada 26 September 2024 dari pasangan harimau Sumatra, Sohni dan Conrad.
Kelahirannya menjadi momen bersejarah bagi taman tersebut, karena ia merupakan anak harimau pertama yang lahir di sana dalam tujuh tahun terakhir.
Kini, Bakso dapat dilihat oleh pengunjung di area Maharajah Jungle Trek, tempat ia mulai menjelajahi lingkungannya bersama sang ibu. Namun, kehadirannya di habitat tidak selalu bisa dipastikan, karena ia diberikan kebebasan untuk memilih kapan ingin keluar bersama Sohni.
Untuk mengabadikan tumbuh kembangnya, Disney menghadirkan serial khusus berjudul Tiger TV Tuesdays, yang menampilkan berbagai momen penting dalam hidup Bakso, mulai dari pemeriksaan kesehatan pertamanya hingga momen bermain bersama ibunya.
BACA JUGA:Musim Kedua The Last of Us Tayang April 2025, Hadirkan Karakter Baru dan Kisah yang Lebih Intens
BACA JUGA:Pengecer LPG 3 Kg Sambut Gembira Kebijakan Presiden Prabowo
Kehadiran Bakso memiliki makna besar bagi konservasi harimau Sumatra, yang populasinya kini diperkirakan kurang dari 600 ekor di alam liar dan dalam pengelolaan konservasi.
Disney menegaskan bahwa kelahiran Bakso adalah bagian dari upaya pelestarian melalui kerja sama dengan Association of Zoos and Aquariums (AZA) serta Species Survival Plan (SSP).
“Bakso melambangkan harapan bagi masa depan spesiesnya, mencerminkan upaya luar biasa dalam kemitraan dengan AZA dan SSP untuk membantu menjaga serta membangun kembali populasi satwa yang terancam punah dalam pengelolaan konservasi global,” ungkap Disney, dikutip dari People.
Dengan kehadiran Bakso, diharapkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya perlindungan harimau Sumatra semakin meningkat, sekaligus menjadi inspirasi bagi upaya konservasi satwa langka lainnya.