Antisipasi Cuaca Ekstrem, KAI Siaga Alat Berat, Ini jumlahnya
mengantisipasi kondisi cuaca ekstrem dan tak menentu, seperti hujan intensitas tinggi (ekstrem) dan angin kencang pada puncak musim penghujan ini, PT KAI Divre III -Photo: istimewa-Eris
PALEMBANG - Untuk mengantisipasi kondisi cuaca ekstrem dan tak menentu, seperti hujan intensitas tinggi (ekstrem) dan angin kencang pada puncak musim penghujan ini, PT KAI Divre III meningkatkan kewaspadaan dan melakukan upaya mitigasi sekaligus antisipasi di 30 titik rawan bencana yang ada di wilayah Divre III karena faktor kontur tanah dan geografis yang berada di setiap daerah.
Manager Humas PT KAI Divre III, Aida Suryanti, menjelaskan saat ini kereta api (KA) penumpang masih beroperasi seperti biasa, baik rute Stasiun Kertapati-Lubuklinggau dan sebaliknya, maupun rute Stasiun Kertapati-Tanjung Karang dan sebaliknya.
Adapun daerah rawan, tak hanya berpotensi banjir, juga pergerakan kontur tanah di daerah tersebut yang dapat menyebabkan longsor maupun amblasan sepanjang jalur KA.
"Hasil pemetaan petugas prasarana dari PT KAI, ada beberapa daerah yang termasuk area rawan longsor, amblasan, serta jembatan rawan.
BACA JUGA:Tumpukan Sampah di TPA Terus Menggunung
BACA JUGA:Resep Kentang Goreng Crispy ala KFC
Sehingga upayanya, pihaknya melakukan antisipasi. Petugas akan bergerak cepat saat ada kejadian yang tak diinginkan," ungkap Aida Suryanti kepada koran ini, Minggu (2/2).
Dikatakan, daerah rawan longsor dan amblas meliputi petak jalan antara Stasiun Niru-Belimbing, Belimbing Pendopo-Gunung Megang, Penanggiran-Ujan Mas, Ikan Mas-Muara Gula, Muara Enim-Muara Lawai, Merapi-Sukacinta, Lahat-Bunga Mas, Bunga Mas-Saung Naga, lalu Saung Naga-Tebing Tinggi dan juga di antara jalur Kota Padang-Lubuklinggau.
"Dari pemetaan, kawasan ini rawan longsor dan amblas saat musim hujan," terangnya.
PT KAI Divre III melakukan antisipasi, mulai dari menyiapkan alat material untuk siaga (AMUS) yang tersebar di 23 titik lokasi, melakukan pemeriksaan jalur KA secara rutin dengan cara manual berjalan kaki menyusuri areal rel oleh petugas pemeriksa jalur.
BACA JUGA:Manfaat Kencur untuk Kesehatan dan Kecantikan Wanita
BACA JUGA:Waspadai Gejala Usus Buntu yang Tidak Boleh Diabaikan
Pihaknya pun menyiapkan alat berat ekskavator hingga Multi Tie Tamper (MTT) yang merupakan alat bantu perawatan jalan rel untuk mempercepat proses perbaikan jalur KA sebagai dampak cuaca ekstrem, sekaligus melakukan pemasangan dinding penahan tanah (DPT).
Berupa konstruksi bronjong yang berfungsi untuk mencegah longsor atau amblas di daerah rawan bencana.