Tembok Laut
Kondisi pagar laut di perairan Kampung Paljaya, Desa Segara Jaya, Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. -Foto: Dimas Rafi-Gus munir
Oleh: Dahlan Iskan
Sebaiknya pembongkaran pagar laut itu jangan diteruskan. Cukup satu kilometer saja. Itu sudah cukup.
Sebagai bukti bahwa Presiden Prabowo Subianto mendengar suara rakyat. Juga sebagai bukti beliau memihak kepada nelayan.
Apalagi Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Nusron Wahid tegas menyatakan semua sertifikat yang diterbitkan di situ tidak diakui. Dicabut.
Nusron setahu saya adalah salah satu dari sedikit menteri yang sangat dipercaya dan punya hubungan khusus dengan Presiden Prabowo. Saya menafsirkan sikap Nusron adalah sikap Presiden Prabowo.
BACA JUGA:ATR/BPN Respons Pengaduan Masyarakat dalam RDP dan RDPU Komisi II DPR RI
BACA JUGA:TNI Masuk Kelas Awasi MBG?
Membongkar pagar laut –sudah menjadi tembok laut– itu mahal. Perlu banyak energi. Padahal suatu saat kelak kita akan membangun tembok seperti itu lagi. Kecuali tidak akan ada pembangunan apa pun di kawasan itu.
Menjadikan kawasan utara Tangerang sebagai 开发区 tetap harus dilakukan. Oleh pemerintah siapa pun.
Entahlah. Akan seperti PIK2 atau seperti kampung nelayan di Brunei Darussalam. Jadi seperti Losari atau Dubai. Pakai PSN maupun cara lain.
Negara kita harus maju. Kawasan-kawasan yang kurang maju harus dibangun baru.
BACA JUGA:Janjikan UMKM Ikut MBG, Dimodali Pemerintah Rp500 juta
BACA JUGA:Tim SAR Gabungan Temukan Korban Perahu Karam Sejauh 15 Kilometer
Soal cara bisa dicari. Didiskusikan. Dirumuskan. Yang fair. Yang berkeadilan.