Pagar Laut

ILUSTRASI Pagar Laut Tangerang.-Maulana Pamuji Gusti -Foto: Harian Disway-Gus munir

BACA JUGA:Dehidrasi: Penyebab, Gejala, Pengobatan, dan Cara Mencegahnya

BACA JUGA:7 Manfaat Luar Biasa Melon Jingga untuk Kesehatan Anda

Tinggal satu kuburan yang masih terlihat --itu pun saat air laut lagi surut. Penduduk yang sudah pindah masih sering ke makam itu: pakai perahu.

Kini di kawasan itu dilewati jalan tol. Masih dikerjakan. Belum jadi. Pengerjaannya lebih lama. Lebih mahal. Jalan tol itu akan berfungsi sekaligus sebagai tanggul laut.

Begitu jalan tol jadi, kawasan laut itu akan kembali jadi daratan. Air lautnya dipompa ke arah utara tol.

Muncullah persoalan: setelah laut dikeringkan nanti tanah lama hidup lagi. Rakyat masih punya sertifikatnya. Sertifikat lama. 

BACA JUGA:Manfaat Menakjubkan Bawang Putih Tunggal untuk Kesehatan

BACA JUGA:Berbagai Penyebab Mata Merah dan Cara Menanggulanginya

Itu karena kejadian "daratan jadi laut" belum terlalu lama. Tahun 1960-an masih daratan. Masih banyak yang mengalami itu dan sekarang masih hidup. Masih pegang sertifikat.

Akhirnya Presiden Jokowi ambil terobosan: mereka dapat ganti rugi separo harga. Selesai. Rakyat senang. Proyek berjalan. 

Negara pun akan bisa membangun kawasan baru yang akan menjadi kebanggaan Jawa Tengah dan nasional. 

Rasanya kawasan Demak ini lebih besar daripada PSN yang ada di PIK2. Tanpa terjadi kehebohan.

BACA JUGA:10 Cara Efektif Menurunkan Berat Badan dengan Sehat

BACA JUGA:Cara Sehat dan Efektif Menambah Berat Badan Ideal

Saya tidak tahu kapan daratan di Tangerang utara itu berubah jadi laut. Apakah sertifikat yang ada di laut itu terbit ketika masih berupa daratan.

Tag
Share