Phos-Chek, Retardan Api Berwarna Pink yang Jadi Andalan Pemadam Kebakaran di Los Angeles

Retardan api berwarna pink cerah bernama Phos-Chek -Foto AFP via www.ndtv.com-Agrar

OKU EKSPRES - Dalam upaya memadamkan kebakaran hutan yang melanda Los Angeles, retardan api berwarna pink cerah bernama Phos-Chek digunakan secara luas. 

Campuran kimia ini telah menjadi alat andalan pemadam kebakaran di Amerika Serikat sejak 1963 dan kini diakui sebagai retardan api paling banyak digunakan di dunia.

Phos-Chek terdiri dari 80% air, 14% ammonium phosphate bahan serupa pupuk dan 6% pewarna serta zat antikarat. 

Pewarna pink ditambahkan agar mudah terlihat oleh pilot dan petugas di lapangan, memastikan penyemprotan dilakukan secara merata. 

BACA JUGA:Gabriel Silva dan Imam Witoyo hengkang dari sriwijaya FC

BACA JUGA:2025, Siapkan Rp33,5 triliun untuk Bantuan Pendidikan Kepada 18,59 Juta Siswa

Setelah beberapa hari, warna ini memudar akibat paparan sinar matahari, menyatu kembali dengan warna alami tanah.

Phos-Chek bekerja dengan menciptakan penghalang di sekitar vegetasi yang mudah terbakar. Campuran ini disemprotkan di depan jalur api, melapisi permukaan untuk mengurangi oksigen yang dapat memicu kobaran api sekaligus mendinginkan bahan-bahan yang mudah terbakar. 

Tidak seperti air yang cepat menguap, Phos-Chek mampu bertahan lebih lama, memberikan perlindungan yang efektif meskipun dalam kondisi ekstrem.

Meski sangat efektif, penggunaan Phos-Chek juga menuai kritik terkait dampaknya terhadap lingkungan. 

BACA JUGA:Kalahkan Madrid, Barcelona Juara Piala Super Spanyol 2025

BACA JUGA:DPRD Sumsel Berharap Gubernur dan Wakil Gubenur Terpilih Bisa Bawa Sumsel ke Era Baru

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa bahan kimia dalam retardan api ini dapat membahayakan ekosistem dan satwa liar. 

Kandungan logam berat dalam formulasi tersebut berpotensi meracuni kehidupan akuatik dan menimbulkan risiko kesehatan bagi manusia. 

Tag
Share