Bahaya Tersembunyi dari Penggunaan Styrofoam dalam Kemasan Makanan
Ilustrasi Bahaya Tersembunyi dari Penggunaan Styrofoam dalam Kemasan Makanan -foto:Pexels.com-Hesti
OKU EKSPRES - Gaya hidup modern yang serba praktis memang memudahkan banyak aspek kehidupan, termasuk dalam hal kuliner. Para pengusaha makanan kini lebih memilih menggunakan kemasan praktis, seperti styrofoam, untuk menyajikan makanan kepada pelanggan.
Kemasan ini sering dipilih karena harga yang lebih terjangkau dibandingkan kemasan lain, serta kemudahan dalam penggunaan yang tidak memerlukan pencucian.
Namun, tahukah Anda bahwa di balik kepraktisannya, styrofoam menyimpan bahaya bagi kesehatan dan lingkungan? Berikut beberapa alasan mengapa sebaiknya Anda mulai mempertimbangkan alternatif kemasan lain.
1. Kandungan Benzena yang Berbahaya Styrofoam mengandung benzena, suatu zat kimia yang juga ditemukan dalam bahan bakar minyak. Benzena diketahui dapat menyebabkan kanker.
BACA JUGA:Bahaya Membungkus Makanan Panas dengan Plastik: Mengapa Anda Harus Berhati-Hati
BACA JUGA:Kacang Hijau: Superfood Sehat untuk Segala Usia dan Keperluan
Ketika digunakan untuk membungkus makanan atau minuman panas, zat ini bisa terlepas dan tercampur dengan makanan, membahayakan kesehatan konsumen.
2. Mengandung Stirena yang Dapat Mencetuskan Kanker Selain benzena, styrofoam juga mengandung stirena, bahan kimia yang berpotensi menyebabkan kanker.
Stirena dapat lepas ketika styrofoam terpapar panas dari makanan atau minuman, dan dapat menyebabkan gangguan pada sumsum tulang belakang, kelenjar tiroid, serta sistem produksi darah yang mengarah pada anemia.
3. Proses Daur Ulang yang Tidak Efektif Meskipun styrofoam dapat didaur ulang, proses tersebut tidak dapat dilakukan dengan sempurna. Partikel kecilnya yang berupa microplastic sangat sulit untuk dikendalikan dan dapat mencemari udara dan lingkungan.
BACA JUGA:Manfaat Kulit Kentang untuk Kesehatan Yang Jarang Diketahui
BACA JUGA:Berbagai Manfaat Buah Kelengkeng Yang Jarang Diketahui
Jika partikel-partikel ini masuk ke laut, dapat mencemari ekosistem laut dan membahayakan kesehatan manusia yang mengonsumsi ikan tercemar.
4. Sampah yang Sulit Terurai dan Menambah Pencemaran Styrofoam merupakan salah satu jenis sampah yang paling sulit terurai, dengan proses penguraian yang memakan waktu hingga 500 tahun.