Bahaya Kecanduan Alkohol yang Dapat Merusak Kesehatan Fisik dan Mental
Ilustrasi Bahaya Kecanduan Alkohol yang Dapat Merusak Kesehatan Fisik dan Mental -foto:sehatfresh.com-Hesti
Efek diuretik alkohol dapat menyebabkan tubuh memproduksi lebih banyak urin, yang membebani ginjal dalam mengatur cairan tubuh dan keseimbangan elektrolit. Kondisi ini dapat memicu dehidrasi dan gangguan elektrolit.
7. Penyebab Gangguan Kecemasan
Alkohol mungkin dapat meredakan kecemasan sementara, namun efeknya cepat hilang, dan kecemasan bisa menjadi lebih buruk setelah mabuk. Ketergantungan alkohol justru akan memperburuk gejala kecemasan, membuat seseorang terus bergantung pada alkohol untuk meredakan stres.
BACA JUGA:Manfaat Buah Naga untuk Kesehatan
BACA JUGA:Gejala Sakit Maag yang Parah dan Pentingnya Penanganan Medis
8. Risiko Tindakan Impulsif dan Penyakit Mental
Alkohol dapat mendorong perilaku impulsif dan berisiko tinggi, seperti melukai diri sendiri atau bahkan bunuh diri. Seseorang yang kecanduan alkohol juga bisa mengalami psikosis, di mana mereka kehilangan kemampuan membedakan antara kenyataan dan halusinasi.
9. Peningkatan Risiko Kanker
Penyalahgunaan alkohol dapat meningkatkan risiko berbagai jenis kanker, termasuk kanker hati, kanker kolorektal, dan kanker payudara. Wanita yang mengonsumsi alkohol secara teratur memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker payudara.
10. Gangguan Kehamilan dan Persalinan
Konsumsi alkohol selama kehamilan dapat menyebabkan Fetal Alcohol Spectrum Disorder (FASD) pada bayi. Kondisi ini dapat mengakibatkan gangguan perkembangan fisik dan mental pada bayi, termasuk kelainan bentuk wajah dan keterlambatan perkembangan.
Cara Menghindari Bahaya Alkohol
Mengatasi kecanduan alkohol memang tidak mudah, terutama jika sudah berlangsung lama. Namun, sangat penting untuk segera mencari bantuan medis jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami masalah dengan alkohol.
BACA JUGA:Pendaftaran PPG untuk Guru Tertentu Bakal Seger Diumumkan. Ini Waktunya !
BACA JUGA:Biden Berencana Jual Senjata ke Israel Senilai Rp129,7 TRiliun