Dramatis ! Hanya Bermain 13 Orang, Sriwijaya FC Sukses Bantai 5-3 FC Bekasi City

Reporter: Gus Munir |

Editor: Dedi Okes |

Sabtu , 04 Jan 2025 - 15:30

Pemain Sriwijaya FC melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang FC Bekasi City. -Foto: Budiman/Sumeks-Gus munir

dramatis ! hanya bermain 13 orang, sriwijaya fc sukses bantai 5-3 fc bekasi city                            palembang - ditengah keterbatasan dan persoalan yang pelik, sriwijaya fc mampu bangkit. 
meski hanya bermain dengan 13 orang lantaran ditinggal 13 pemainnya, laskar wong kito -julukan sriwijaya fc- mampu tampil menggila dengan meraih kemenangan 5-3 saat menjamu fc bekasi city di stadion gelora sriwijaya jakabaring pada liga 2 pekan ke-15, sabtu, 4 januari 2025.
sriwijaya fc langsung tancap gas sejak menit awal. pelbagai serangan dilancarkan skuad sriwijaya fc.
pada menit ke-17, imam wiyoto sukses membobol gawang lawan lewat tembakan indah usai menerima umpan silang presisi dari rayhan firdaus di sisi kanan, membawa sfc unggul 1-0. 
baca juga:sopir truk pengangkut semen meninggal dunia dalam mobil
baca juga:minta tak ada siswa perpanjang libur sekolah
tekanan sfc tak berhenti sampai di situ. menjelang akhir babak pertama, tepatnya di menit ke-39, muhammad fadly menggandakan skor melalui sundulannya memanfaatkan tendangan sudut. babak pertama pun ditutup dengan keunggulan 2-0 untuk sfc.
di babak kedua, bekasi fc bermain lebih agresif. hanya semenit setelah pertandingan dimulai kembali, agung prasetyo mencetak gol lewat sundulan yang memanfaatkan sepak pojok, memperkecil jarak menjadi 2-1. 
tak lama berselang, tepatnya pada menit ke-51, muhammad indra berhasil menyamakan kedudukan 2-2 setelah memanfaatkan kesalahan operan dari kiper sfc.
namun, sfc segera bangkit. tiga menit setelah gol penyama, muhammad farhan rahman melepaskan tembakan keras dari luar kotak penalti yang tak mampu dihentikan kiper bekasi fc, mengubah skor menjadi 3-2 untuk keunggulan sfc.
baca juga:keajaiban buah kelengkeng untuk tubuh anda
baca juga:atlet anggar oku timur sukses raih 3 medali perunggu di kejuaraan anggar grandprix iv lukman ahmady cup
keunggulan ini semakin diperbesar pada menit ke-62. tendangan bebas fauzan yang sempat ditepis kiper lawan menghasilkan bola muntah yang langsung disambar muhammad fadly untuk mencetak gol keduanya, membuat skor menjadi 4-2.
sfc terus mendominasi. pada menit ke-68, serangan balik cepat dimotori tomi darmawan yang memotong operan lawan dan mengirimkan umpan matang kepada imam wiyoto. sundulan sempurna dari imam memperlebar jarak menjadi 5-2.
di masa injury time, bekasi fc mencetak gol hiburan melalui aksi valpoort, yang membuat skor akhir menjadi 5-3. sayangnya, waktu yang tersisa tidak cukup bagi tim tamu untuk mengejar ketertinggalan.
atas kemenangan tersebut, sriwijaya fc masih bertahan di peringkat 8 dengan 14 poin. sementara bagi fc bekasi city berada di peringkat 5 dengan 22 poin.
baca juga:demam pada anak, kapan harus tenang, kapan harus waspada?
baca juga:peringati hari amal bakti, ini tema yang diusung !
pelatih sriwijaya fc, hendri susilo mengaku kemenangan tersebut sangat berrarti. mengingat pemain yang bisa bermain hanya 13 orang.
hendri mengatakan kemenangan tersebut sebagai bentuk kerja keras pemain untuk bisa memberikan hasil maksimal bagi masyarakat sumsel. 
“ini sekaligus pembuktian, bahwa tim sriwijaya fc masih bisa menjadi kejutan bagi tim-tim besar lainnya,” kata hendri susilo.
hendri susilo yang dikenal dengan pendekatan dengan anak asuhnya, selalu menenkankan dan menjaga psikologis para pemainnya hingga mampu meraih kemenangan kedua di kandang sriwijaya fc.
baca juga:stop balap liar, pelaku bisa disanksi hukum
baca juga:cegah penyakit akibat cuaca ekstrem, bagikan vitamin hingga obat demam ke peternak
hendri juga mengatakan kepada anak asuhnya, jika elang andalas dapat memenangkan pertandingan ini dengan keyakinan dan percaya diri.
“saya tidak banya memberikan intruksi yang macem-macem, saat latihan saya memberi motivasi, saya bermain psikologis. bahwa kamu bisa, kamu bisa, saya gak panjang lebar ini kemenangan pemain,” pungkas hendri susilo. (*)