Minta Umat Islam Tak Larut Euforia Perayaan Tahun Baru
Ketua MUI OKU, Ustaz H. Rohmad Subeki. -Foto: Berry/Sumeks-Berry
BATURAJA - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Ustaz H. Rohmad Subeki, mengingatkan umat Islam di OKU untuk tidak larut dalam euforia perayaan Tahun Baru Masehi.
Ia menyatakan bahwa merayakan tahun baru tidak termasuk dalam ajaran Islam dan berpotensi membawa dampak negatif jika melibatkan aktivitas yang kurang baik.
Dalam acara Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) OKU pada Senin, 30 Desember 2024, Ustaz Rohmad mengingatkan pentingnya umat Islam menjaga identitas ke Islaman dan menghindari praktik yang berasal dari budaya atau agama lain.
Ia menegaskan bahwa umat Muslim sebaiknya tetap berpegang pada syariat agama, di mana perayaan Tahun Baru Masehi bukan bagian darinya.
BACA JUGA:Ukur Pemahaman Materi Jemaah Selama Setahun
BACA JUGA:Pegawai Wajib Ikuti Peringatan Hari Amal Bakti ke-79
“Umat Islam tidak perlu terlibat dalam perayaan tahun baru dalam bentuk apapun. Jika kegiatan itu dikaitkan dengan Tahun Baru Masehi, lebih baik dihindari,” ujarnya.
Namun, ia menjelaskan bahwa kegiatan seperti tabligh akbar atau tadarus yang menjadi kebiasaan positif boleh saja dilakukan.
Ia juga mengimbau agar umat tidak terlibat dalam hiburan yang dapat berdampak buruk, seperti pesta atau aktivitas yang meresahkan masyarakat.
“Cukup melewati malam pergantian tahun dengan cara sederhana, tanpa ikut dalam euforia yang tidak diperlukan,” tambahnya.
BACA JUGA:Harga Karet di OKU Selatan Naik 20 Persen
BACA JUGA:Jalan Amblas, Kendaraan Roda Empat Harus Bergantian
Selain itu, Ustaz Rohmad mengingatkan umat Islam untuk tidak terpengaruh dengan tradisi seperti meniup terompet atau menyalakan petasan, yang umum dilakukan pada malam tahun baru.
MUI OKU juga menyerukan kepada pemerintah daerah agar terus mempromosikan ajaran Islam secara benar, sambil tetap menjaga toleransi antarumat beragama tanpa mengorbankan aqidah umat Islam. (*)