Kayu Bercahaya Sebuah Inovasi Bioteknologi dari Laboratorium Empa di Swiss

Kayu bioluminesen yang memancarkan cahaya hijau terang. -Foto courtesy researchers & Empa-Agrar
OKU EKSPRES - Para ilmuwan di Laboratorium Material Selulosa dan Kayu Empa, Swiss, berhasil menciptakan kayu bioluminesen yang memancarkan cahaya hijau terang.
Kayu inovatif ini dibuat dengan mengintegrasikan kayu ringan jenis balsa dengan jamur madu (Desarmillaria tabescens), yang secara alami menghasilkan cahaya seperti kunang-kunang.
Proses bioluminesensi ini terjadi berkat keberadaan senyawa kimia bernama luciferin yang diproduksi oleh jamur tersebut.
Cahaya hijau yang memukau pada kayu ini dihasilkan melalui reaksi enzimatik dua tahap yang dimulai ketika kayu bersentuhan dengan udara.
BACA JUGA:Realme C75 Resmi Meluncur di Indonesia! Layar 6.72
BACA JUGA:Xiaomi Siapkan SUV Listrik Baru, YU7, Sebagai Penantang Tesla Model Y
Setelah diinokulasi dengan benang jamur dan diinkubasi dalam lingkungan lembap selama sekitar tiga bulan, kayu ini menyerap kelembapan hingga delapan kali beratnya.
Reaksi bioluminesen akan aktif sepenuhnya setelah sekitar 10 jam terkena udara, memancarkan cahaya hijau dengan panjang gelombang 560 nanometer.
Kayu ini mampu menyala terus menerus selama 10 hari, memberikan waktu cukup untuk berbagai kegunaan praktis.
Penemuan kayu menyala ini membuka peluang baru dalam berbagai bidang, di antaranya:
BACA JUGA:Nokia Luncurkan Kamera 5G 8K 360° Pertama di Dunia untuk Aplikasi Industri
BACA JUGA:Platform Media Sosial X Akan Luncurkan Aurora, Generasi Baru AI Penghasil Gambar
Solusi Pencahayaan
Kayu bercahaya ini dapat digunakan sebagai perangkat pencahayaan portabel untuk aktivitas luar ruang yang ramah lingkungan.