Penyebab Keringat Berlebih dan Cara Mengatasinya

Reporter: Hesti |

Editor: Gus Munir |

Sabtu , 07 Dec 2024 - 12:44

Ilustrasi Penyebab Keringat Berlebih dan Cara Mengatasinya -foto: FREEPIK-Hesti

penyebab keringat berlebih dan cara mengatasinya                            oku ekspres - keringat berlebih, atau hiperhidrosis, terjadi ketika kelenjar keringat tubuh terlalu aktif, menyebabkan produksi keringat yang berlebihan.
meskipun keringat adalah respons alami tubuh untuk mengatur suhu, kadang-kadang kondisi ini bisa menjadi masalah yang mengganggu kenyamanan dan rasa percaya diri. 
beberapa penyebab keringat berlebih bisa berasal dari gangguan kesehatan atau faktor lain yang memengaruhi tubuh. berikut adalah penjelasan tentang berbagai penyebab keringat berlebih yang perlu anda waspadai:
1. gangguan kecemasan
ketika seseorang merasa cemas atau tertekan, tubuh melepaskan hormon stres seperti adrenalin yang bisa meningkatkan aktivitas kelenjar keringat. hal ini sering menyebabkan keringat berlebih di area seperti telapak tangan, kaki, dan ketiak, terutama saat kecemasan meningkat.
baca juga:cara efektif mencegah penyakit jantung sejak usia muda
baca juga:vitamin dan mineral yang membantu mengatasi badan lemas dan cepat pulih
2. gangguan tidur
gangguan tidur, seperti insomnia atau sleep apnea, dapat mengganggu pola tidur normal dan menyebabkan stres dalam tubuh.
ketika tidur tidak cukup berkualitas, tubuh berusaha menyesuaikan diri dengan merangsang kelenjar keringat, bahkan saat tidur.
3. diabetes
pada penderita diabetes, terutama tipe 2, kadar gula darah yang tinggi dapat mengganggu fungsi saraf otonom yang mengontrol berbagai fungsi tubuh, termasuk keringat.
kondisi ini bisa memicu keringat berlebih sebagai respons tubuh untuk mengatur kadar gula darah yang tinggi.
baca juga:bentuk kampung tertib berlalu lintas, kades tanah merah mendapat penghargaan
baca juga:jumat berkah, bagikan sembako kepada masyarakat
4. menopause
pada wanita yang mengalami menopause, penurunan kadar hormon estrogen dan progesteron dapat memengaruhi pengaturan suhu tubuh, yang mengarah pada hot flash.
tubuh merespons dengan meningkatkan produksi keringat untuk mendinginkan diri.
5. stroke
stroke, yang terjadi ketika pasokan darah ke otak terhenti, dapat memengaruhi sistem saraf yang mengatur produksi keringat. hasilnya, seseorang yang mengalami stroke mungkin akan berkeringat lebih banyak sebagai bagian dari reaksi tubuh terhadap perubahan fisiologis.
6. kanker
beberapa jenis kanker, terutama leukemia, sering dikaitkan dengan keringat berlebih. proses perlawanan tubuh terhadap sel kanker atau pengobatan seperti kemoterapi dapat mengganggu pengaturan suhu tubuh dan menyebabkan keringat berlebih.
baca juga:ingin jadi polisi usai makan bergizi bersama kapolres
baca juga:minim peminat, seleksi jabatan kepala dinas pemadam kebakaran ditunda
7. infeksi
infeksi tubuh, seperti tuberkulosis, malaria, atau hiv, dapat memicu peningkatan suhu tubuh, yang diikuti dengan produksi keringat berlebih. selain itu, infeksi kulit seperti biang keringat juga bisa memengaruhi kelenjar keringat di area tertentu.
8. penyakit jantung
keringat berlebih yang muncul tanpa aktivitas fisik atau suhu panas bisa menjadi tanda awal masalah jantung. gangguan aliran darah yang terjadi pada penyakit jantung bisa memengaruhi kemampuan tubuh untuk mengatur suhu, menyebabkan keringat berlebih.
9. penyakit parkinson
penyakit parkinson, yang memengaruhi sistem saraf dan keseimbangan tubuh, juga dapat menyebabkan keringat berlebih. gangguan pada sistem saraf autonom yang mengatur suhu tubuh menyebabkan tubuh kesulitan menjaga suhu normalnya, sehingga meningkatkan produksi keringat.
10. hipertiroidisme
kondisi hipertiroidisme terjadi ketika kelenjar tiroid menghasilkan hormon secara berlebihan, meningkatkan metabolisme tubuh. hal ini menyebabkan tubuh lebih banyak berkeringat, meskipun cuaca tidak terlalu panas.
baca juga:bpbd oku siagakan satgas bansor untuk antisipasi bencana hidrometeorologi
baca juga:harimau lapar
untuk mengatasi keringat berlebih, beberapa langkah yang bisa dicoba meliputi mandi secara rutin, menggunakan pakaian yang dapat menyerap keringat, serta memakai antiperspirant. jika keringat berlebih disertai dengan gejala lain yang mengkhawatirkan, segera konsultasikan dengan dokter untuk diagnosis dan penanganan yang tepat.