Walk Out

Toha akan tercatat sebagai satu-satunya calon kepala daerah yang berani walk out saat debat terbuka. Yakni debat antar calon bupati Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, 21 November lalu.-Photo: istimewa-Gus munir

Ia ingin mendengar juga jawaban tanpa teks dari calon sebelah itu. Lalu, ia membayangkan, akan terjadi debat tanpa teks.

Persoalan ”pemerintahan yang bersih” itu penting bagi Toha. Misi membangun pemerintahan yang bersih itulah yang diamanatkan pendukungnya.

Toha awalnya tidak punya keinginan untuk maju sebagai calon bupati. Tapi kelompok-kelompok masyarakat di sana terus mendorongnya. Mereka malu Muba selalu jadi berita nasional dalam hal korupsi.

BACA JUGA:Chelsea Menang Atas Aston Villa, Momen Kembalinya Enzo Fernandez

BACA JUGA:Resep Bakwan Jagung, Cemilan Tradisional yang Menggugah Selera

"Mereka minta saya memberantas korupsi di Muba," ujar Toha.

Calon sebelah itu memang pernah terkena OTT KPK. Sudah lama: 2015.

Namanya: Lucianty Pahri. Saat itu dia menjabat anggota DPRD provinsi Sumsel. Suaminyi, Pahri Azhar, menjabat bupati Musi Manyuasin. Periode kedua.

Luci diadili. Dia dijatuhi hukuman 1,5 tahun penjara. Sedang suami Luci dijatuhi hukuman 3 tahun. Kelak, setelah bebas dari penjara, Pahri mengalami kecelakaan lalu-lintas: meninggal dunia.

Meski harus masuk penjara, hak-hak politik Luci tidak dicabut. Karena itu Luci, setelah bebas dari penjara, maju sebagai calon anggota DPD dari Sumsel.

BACA JUGA:7 Terapi Ampuh untuk Mengatasi Depresi dan Mengembalikan Keceriaan Hidup

BACA JUGA:KPK Cegah 8 Orang dan Geledah Pengadaan PBJ

Dia tidak pernah menutup-nutupi masa lalunya itu. Semua itu, kata Luci, adalah kehendak Allah.

Suami-istri itu tokoh Partai Amanat Nasional di Sumsel. Kekayaan mereka, menurut LHKPN, mencapai Rp 500 miliar.

Di Pilkada 2024 ini istri Pahri maju sebagai calon bupati Muba. Dia masih sangat populer. Masih kaya. Awalnya hampir saja menjadi calon tunggal. Sudah 11 partai mengusungnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan