Telinga Berdenging: Penyebab, Dampak, dan Cara Mengatasinya

Reporter: Hesti |

Editor: Gus Munir |

Minggu , 01 Dec 2024 - 12:34

Ilustrasi Telinga Berdenging-foto :new.yesdok.com-Hesti

5.Neuroma Akustik: Tumor jinak pada saraf pendengaran yang bisa menyebabkan tinnitus.

6.Otosklerosis: Pertumbuhan tulang yang tidak normal di telinga tengah juga bisa menyebabkan tinnitus.

Cara Mengatasi Tinnitus

Jika Anda mengalami tinnitus, langkah-langkah berikut dapat membantu meredakan gejalanya:

1.Relaksasi: Stres dan kecemasan dapat memperburuk tinnitus. Cobalah teknik relaksasi untuk menenangkan pikiran dan tubuh.

2.Obat Antidepresan: Jika stres tidak bisa diatasi dengan relaksasi, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan obat antidepresan yang dapat membantu.

3.Hindari Suasana Hening: Hindari ruang yang sangat hening, karena itu akan membuat tinnitus terdengar lebih jelas.

Cobalah mendengarkan suara tenang dengan volume rendah untuk mengalihkan perhatian dari suara dengingan.

4.Penggunaan Alat Bantu Dengar: Jika Anda mengalami gangguan pendengaran, alat bantu dengar bisa membantu memperjelas suara normal dan mengurangi pengaruh tinnitus.

5.Konsultasi ke Dokter: Jika gejala tinnitus berlanjut atau mengganggu kualitas hidup Anda, segera konsultasikan dengan dokter THT untuk diagnosis dan penanganan yang tepat.

Tinnitus memang bisa sangat mengganggu, tetapi dengan pengelolaan yang tepat, Anda dapat mengurangi dampaknya pada kehidupan sehari-hari.

telinga berdenging: penyebab, dampak, dan cara mengatasinya                            oku ekspres - pernahkah anda merasa telinga seperti berdenging atau mendengar suara-suara aneh tanpa adanya sumber suara nyata? kondisi ini dikenal sebagai tinnitus, yang terjadi ketika seseorang mendengar suara berdengung, siulan, atau bahkan suara bising mesin dari dalam telinga.
suara tersebut bisa terdengar pada satu atau kedua telinga, dan bisa bersifat sementara atau berlangsung lama.
apa itu tinnitus?
tinnitus adalah kondisi medis yang menyebabkan terjadinya suara abnormal yang hanya didengar oleh penderita, yang seringkali muncul dalam keadaan hening atau saat akan tidur.
selain itu, tinnitus juga dapat membuat seseorang lebih sensitif terhadap suara normal, suatu kondisi yang disebut hyperacusis. tinnitus dapat dibagi menjadi dua jenis: subjektif dan objektif.
baca juga:mengatasi gelisah dan jantung berdebar
baca juga:kpu sumsel akan lakukan pemungutan suara ulang di 8 tempat, ini daerahnya !
•tinnitus subjektif adalah jenis tinnitus yang hanya bisa didengar oleh penderita dan sering kali disebabkan oleh masalah pada telinga, saraf pendengaran, atau bagian otak yang mengolah sinyal suara.
•tinnitus objektif adalah jenis tinnitus yang juga dapat didengar oleh dokter saat pemeriksaan dan umumnya disebabkan oleh masalah pembuluh darah atau kontraksi otot di sekitar telinga.
penyebab tinnitus dapat bervariasi, mulai dari penyebab ringan hingga kondisi yang lebih serius. berikut adalah penjelasannya:
penyebab ringan:
1.paparan suara keras: mendengarkan suara keras, seperti melalui headset dalam waktu lama, dapat menyebabkan tinnitus permanen.
baca juga:7 cara simpel menjaga cabai tetap segar tanpa kulkas
baca juga:resep tempe goreng krispy, lezat, mudah, dan cocok untuk bekal
2.efek samping obat: beberapa obat, seperti aspirin, antibiotik, atau kina, dapat menyebabkan tinnitus.
3.kekurangan zat besi: anemia dapat memicu tinnitus.
4.infeksi telinga: infeksi telinga yang diobati dengan tepat dapat menyembuhkan tinnitus.
5.penumpukan kotoran telinga: penumpukan kotoran di telinga dapat menyebabkan iritasi dan gangguan pendengaran.
6.stres dan kecemasan: kecemasan berlebih dapat memperburuk tinnitus.
7.penuaan: penurunan daya pendengaran seiring bertambahnya usia dapat menyebabkan tinnitus, terutama setelah usia 60 tahun.
baca juga:resep chocolate pudding, lembut, manis, dan penuh gaya
baca juga:manfaat teh rosella untuk menurunkan kolesterol tinggi dan menjaga kesehatan jantung
penyebab serius:
1.tumor: adanya tumor di kepala atau leher yang menekan pembuluh darah dapat memicu tinnitus.
2.tekanan darah tinggi: hipertensi bisa menjadi faktor pemicu tinnitus.
3.aterosklerosis: penumpukan kolesterol yang menyebabkan penyempitan pembuluh darah di telinga bagian dalam.
4.penyakit meniere: penyakit ini mempengaruhi koklea di telinga dalam dan dapat menyebabkan vertigo, kehilangan pendengaran, dan tinnitus.
baca juga:resep nasi goreng jawa, sarapan favorit keluarga yang mudah dibuat
baca juga:manfaat buah rambaian, rahasia lancarnya pencernaan dan kesehatan tubuh
5.neuroma akustik: tumor jinak pada saraf pendengaran yang bisa menyebabkan tinnitus.
6.otosklerosis: pertumbuhan tulang yang tidak normal di telinga tengah juga bisa menyebabkan tinnitus.
cara mengatasi tinnitus
jika anda mengalami tinnitus, langkah-langkah berikut dapat membantu meredakan gejalanya:
1.relaksasi: stres dan kecemasan dapat memperburuk tinnitus. cobalah teknik relaksasi untuk menenangkan pikiran dan tubuh.
2.obat antidepresan: jika stres tidak bisa diatasi dengan relaksasi, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan obat antidepresan yang dapat membantu.
baca juga:resep kue gemblong kreasi rumahan, lembut dan menggoda selera
baca juga:resep ayam ungkep kering asam, sajian praktis dan nikmat untuk keluarga
3.hindari suasana hening: hindari ruang yang sangat hening, karena itu akan membuat tinnitus terdengar lebih jelas.
cobalah mendengarkan suara tenang dengan volume rendah untuk mengalihkan perhatian dari suara dengingan.
4.penggunaan alat bantu dengar: jika anda mengalami gangguan pendengaran, alat bantu dengar bisa membantu memperjelas suara normal dan mengurangi pengaruh tinnitus.
5.konsultasi ke dokter: jika gejala tinnitus berlanjut atau mengganggu kualitas hidup anda, segera konsultasikan dengan dokter tht untuk diagnosis dan penanganan yang tepat.
baca juga:iqoo neo10 hadir dengan layar amoled 144hz, snapdragon 8 gen 3, dan pengisian cepat 120w
baca juga:andy paley, musisi dan penulis lagu terkenal, meninggal dunia di usia 72 tahun
tinnitus memang bisa sangat mengganggu, tetapi dengan pengelolaan yang tepat, anda dapat mengurangi dampaknya pada kehidupan sehari-hari.