Kesemutan (Parestesia): Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Reporter: Hesti |

Editor: Gus Munir |

Kamis , 21 Nov 2024 - 20:00

Ilustrasi Kesemutan-foto :neorheumacyl-Hesti

kesemutan (parestesia): penyebab, gejala, dan pengobatan                            oku ekspres - kesemutan atau parestesia adalah sensasi seperti tertusuk jarum atau mati rasa yang dapat terjadi di bagian tubuh tertentu, paling sering di tangan, kaki, dan kepala.
kondisi ini bisa bersifat sementara, seperti saat anda tidur dengan menindih lengan atau duduk dalam posisi tertentu, atau bisa juga menjadi gejala jangka panjang yang mengindikasikan masalah kesehatan tertentu.
penyebab kesemutan
kesemutan yang bersifat sementara umumnya disebabkan oleh tekanan pada saraf atau terganggunya aliran darah. misalnya, duduk terlalu lama dengan posisi kaki ditekuk atau tidur dengan posisi tubuh yang menekan saraf, seperti menindih tangan. aktivitas berulang, seperti bermain alat musik atau olahraga, juga bisa memicu sensasi ini.
namun, kesemutan yang berkelanjutan atau sering kambuh bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan, seperti:
baca juga:manfaat brokoli untuk penderita asam urat
baca juga:5 manfaat pare untuk kesehatan yang tak terduga
•kekurangan vitamin b12
•penyakit infeksi, seperti hiv/aids, herpes zoster, atau hepatitis
•penyakit autoimun, seperti lupus atau sindrom guillain-barré
•efek samping obat, misalnya obat kemoterapi atau antikejang
•neuropati diabetik, kerusakan saraf akibat diabetes
selain itu, kesemutan juga bisa terjadi pada kondisi spesifik seperti sindrom terowongan karpal, saraf kejepit, atau kehamilan.
gejala kesemutan
baca juga:kalahkan tuan rumah, jonatan christie melaju ke perempat final
baca juga:usai kalahkan arab saudi, timnas indonesia bukukan rekor
gejala kesemutan dapat bervariasi tergantung penyebabnya. secara umum, saat kesemutan terjadi, area tubuh yang terdampak mungkin akan merasakan:
•sensasi terbakar atau dingin
•kelemahan atau mati rasa
•sensasi seperti tertusuk jarum
jika kesemutan berlangsung lama atau disertai gejala lain seperti nyeri hebat atau kesulitan bergerak, segera periksakan diri ke dokter.
misalnya, kesemutan pada kaki yang menyebabkan kesulitan berjalan bisa menjadi tanda adanya masalah serius.
kapan harus ke dokter
baca juga:nissa sabyan dikabarkan resmi menikah dengan ayus sabyan
baca juga:inul daratista bertekad bawa mantan ob ke pengadilan
meskipun kesemutan yang terjadi sesekali tidak perlu dikhawatirkan, jika gejala tersebut berlangsung lama atau berulang tanpa sebab yang jelas, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter. pemeriksaan lebih lanjut diperlukan jika kesemutan disertai nyeri, gangguan mobilitas, atau terjadi pada area kepala, karena ini bisa menjadi tanda masalah serius, seperti gangguan saraf atau kondisi neurologis lainnya.
diagnosis kesemutan
untuk menentukan penyebab kesemutan, dokter akan melakukan beberapa langkah, antara lain:
•wawancara medis untuk menilai gejala dan riwayat kesehatan
•pemeriksaan fisik, termasuk pemeriksaan saraf
•tes darah untuk memeriksa kadar vitamin, elektrolit, dan zat kimia dalam tubuh
•pemindaian, seperti rontgen, ct scan, atau mri, untuk mengevaluasi kerusakan saraf atau otak
•tes elektromiografi (emg) untuk memeriksa aktivitas listrik otot
baca juga:7 langkah mudah agar bedak tahan lama dan riasan terlihat flawless
baca juga:resep lodeh tahu kacang panjang yang lezat
pengobatan kesemutan
pengobatan kesemutan tergantung pada penyebabnya. jika kesemutan disebabkan oleh suatu penyakit, seperti diabetes, maka pengobatan akan fokus pada pengendalian penyakit tersebut. 
beberapa pendekatan pengobatan yang umum meliputi:
•menjaga kadar gula darah bagi penderita diabetes
•suplemen vitamin b12 jika penyebabnya adalah kekurangan vitamin b12
•obat-obatan untuk meredakan kesemutan, seperti pregabalin atau gabapentin, yang digunakan pada kasus neuropati diabetik
•pengobatan hipertensi jika kesemutan disebabkan oleh tekanan darah tinggi
baca juga:nikmati friday deals di brimo, tukar poinmu untuk voucher makan atau minum setiap jumat!
baca juga:tanpa kartu fisik, transaksi makin asyik
untuk kasus yang lebih serius, seperti saraf kejepit atau kista ganglion, prosedur medis, termasuk operasi, mungkin diperlukan.
pencegahan kesemutan
meskipun kesemutan tidak selalu bisa dicegah, ada beberapa cara untuk mengurangi frekuensinya, seperti:
•menghindari gerakan berulang yang dapat menekan saraf
•beristirahat secara berkala jika anda sering melakukan aktivitas berulang
•memperbaiki posisi tidur atau duduk agar tidak menekan saraf
•rutin memantau kadar gula darah bagi penderita diabetes
baca juga:jadi peserta asuransi bri life, tiga tahun bayar angsuran bisa langsung di klaim tanpa terjadi kecelakaan
baca juga:berkat program pemberdayaan bri klasterku hidupku, petani ini berhasil kembangkan budidaya alpukat
jika kesemutan sering terjadi atau memburuk, sangat penting untuk melakukan pemeriksaan medis guna menemukan dan mengobati penyebab yang mendasari.