Harga Turun, Petani Pilih Simpan Kopi
Petani OKU Selatan memilih untuk menyimpan kopinya dan tidak langsung menjual lantaran saat ini harganya sedang turun. -Foto: Hamdal/HOS-Hamdal
OKU SELATAN - Para petani kopi di Kabupaten OKU Selatan saat ini lebih memilih untuk menyimpan hasil panen mereka meskipun musim panen hampir usai.
Langkah ini diambil karena harga jual kopi mengalami penurunan yang cukup tajam.
Harga kopi yang sebelumnya mencapai Rp 70.000 per kilogram kini turun menjadi Rp 58.000 per kilogram.
Kondisi ini membuat banyak petani memutuskan untuk menahan penjualan panen mereka sambil menunggu kemungkinan kenaikan harga di masa mendatang.
BACA JUGA:Densus 88 Anti Teror Tangkap Dua Terduga Teroris di OKU Timur
BACA JUGA:Samakan Harga, Lanosin Bakal Berikan Subsidi Biaya Transportasi Pupuk Subsidi
Rizal Manhadi, seorang petani kopi dari Kecamatan Sindang Danau, mengungkapkan bahwa ia bersama petani lainnya sepakat untuk menyimpan hasil panen mereka.
“Kami memilih untuk menunggu, siapa tahu harga kopi naik lagi. Jadi, hasil panen tetap kami simpan meskipun sudah mendekati akhir panen,” kata Rizal pada 18 November 2024.
Menurut Rizal, turunnya harga ini membuat petani enggan menjual kopi mereka dengan harga yang dianggap terlalu rendah.
Mereka berharap harga akan kembali naik sehingga keuntungan yang diperoleh dapat digunakan untuk modal perawatan tanaman.
BACA JUGA:Dirjen PTPP Harap Pengelolaan Pertanahan Semakin Inovatif
BACA JUGA:KPU Metro Batalkan Pencalonan Paslon Wahdi-Qomaru Zaman di Pilkada Lampung
“Dengan harga saat ini, sulit untuk menutup biaya perawatan tanaman kopi. Jadi kami memilih untuk menunggu sampai harga membaik,” tambahnya.
Ia juga menjelaskan bahwa perawatan tanaman kopi memerlukan biaya yang cukup besar, seperti untuk pupuk, pemangkasan, dan perawatan lainnya.