Lakukan Pemetaan Ancaman Bencana
BPBD OKU Selatan menyelenggarakan Asistensi Kedua dalam Penyusunan Kajian Risiko Bencana Tahun 2024 pada Jumat, 15 November 2024. -Foto: Desti/HOS-Desti
OKU SELATAN - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan menyelenggarakan Asistensi Kedua dalam Penyusunan Kajian Risiko Bencana Tahun 2024 pada Jumat, 15 November 2024.
Kegiatan ini diadakan secara daring dari Ruang Rapat BPBD OKU Selatan dengan melibatkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan BPBD Provinsi Sumatera Selatan.
Kepala Pelaksana BPBD OKU Selatan, Koni Ramli, S.Pd., MM., menyampaikan bahwa kajian ini bertujuan untuk menilai tingkat ancaman bahaya, tingkat kerentanan, serta kapasitas wilayah dalam menghadapi bencana.
“Kajian ini merupakan pijakan penting untuk memastikan upaya penanggulangan bencana dapat dilakukan secara terarah dan efisien,” ujar Koni.
BACA JUGA:HUT Emas ke - 50, Semen Baturaja Wujudkan Sinergi Membangun Keberlanjutan
BACA JUGA:PHE Ogan Komering Field Tanam 500 Pohon di Hutan Kota Baturaja
BPBD OKU Selatan telah melakukan pemetaan terhadap berbagai ancaman bencana, antara lain banjir, tanah longsor, kebakaran hutan, kekeringan, gempa bumi, cuaca ekstrem, dan banjir bandang.
Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Ulyanti Liska, mengungkapkan bahwa proses pemetaan ini dilaksanakan berdasarkan pedoman teknis yang dikeluarkan oleh BNPB.
Sementara itu, Perencana Ahli Madya BNPB, Edy Purba, memberikan apresiasi atas upaya BPBD OKU Selatan dalam menyusun dokumen kajian risiko tersebut.
“Langkah ini sudah sangat baik. Kami akan memberikan beberapa masukan agar dokumen ini semakin komprehensif dan bermanfaat,” jelas Edy.
BACA JUGA:Miliki Program Realistis Sesuai Kebutuhan, Ribuan Warga Surau Siap Menangkan BERTAJI
BACA JUGA:Bahas Pengembangan Sektor UMKM hingga Layanan Berbasis Digital
Kegiatan ini turut didukung oleh Tim Pujiono Center sebagai tenaga ahli di bidang kebencaDigital.
Melalui asistensi ini, BPBD OKU Selatan berharap dapat meningkatkan kesiapsiagaan daerah dalam menghadapi berbagai potensi bencana pada tahun 2024 mendatang. (*)