Doktor Irwan

Bos Sido Muncul Irwan Hidayat ketika memberikan ucapan selamat pada Dahlan Iskan saat menerima gelar doktor honoris causa. -Foto: Disway-Gus munir

Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang menampilkan Prof Dr Nur Syam. Beliau yang membuat naskah pertanggungan jawab itu.

Saya awalnya tidak terlalu kenal beliau. Ternyata beliau adalah sekjen Kementerian Agama. Belakangan saya tahu: beliau satu RT dengan saya di Ketintang Surabaya. Beliau adalah guru besar di UIN Sunan Ampel atau UINSA.

Karya ilmiah penelitiannya lebih 20 artikel. Karya bukunya lebih 15 buku. Ia alumni UIN Sunan Ampel Surabaya dan Universitas Airlangga untuk master dan doktornya.

Sejak menerima gelar itu saya belum pernah satu kali pun menggunakannya. Saya harus tahu diri. Itu hanya gelar kehormatan. Tidak layak dibawa-bawa ke forum publik apalagi forum ilmiah.

BACA JUGA:Judol hingga Tawuran Jadi Ancaman Pelajar

BACA JUGA:Kementerian ATR/BPN Dorong Penerapan Akta Tanah Elektronik

Saya adalah saya: lulusan Madrasah Aliyah Pesantren Sabilil Muttaqin di desa Takeran, Magetan.

Memang banyak pihak yang menuliskan gelar itu di depan nama saya. Di banyak forum. Saya sering minta agar jangan sebut gelar itu. Sesekali tidak sempat melakukannya.

Maka saya memahami kalau Pak Irwan Hidayat juga gundah. Saran saya: terima saja. Pak Irwan layak mendapat kehormatan itu. Lebih layak daripada saya.

Kebetulan saya pernah diminta menjadi editor buku mengenai Pak Irwan dan Jamu Sido Muncul. Saya mau.

BACA JUGA:Inul Terinfeksi Bakteri Langka Mirip Covid-19

BACA JUGA:Usai Jalani Rehabilitasi, Epy Kusnandar Pilih Pulang Kampung

Saya tertarik pada begitu banyak kiat yang ditemukannya. Itu bukan kiat-kiat biasa. Itu kiat-kiat kelas berat yang untuk menemukannya harus lewat perenungan yang dalam.

Saya pun membaca seluruh isi draf buku itu. Menarik. Lalu mengeditnya. Saya selesaikan itu dalam satu minggu.

Saya sudah lupa itu tahun berapa. Rasanya di masa Covid-19. Lalu saya tunggu-tunggu: kok tidak ada kabar buku tersebut sudah diterbitkan. Lalu saya tanya mengapa.

Tag
Share