Kawin Thinking
Pelajaran critical thinking dimulai saat guru sudah waktunya bertanya: mengapa begitu. Juga mengapa seperti itu. ''Mengapa'' adalah kuncinya.-Photo: istimewa-Gus munir
Debat ditentukan akan dilakukan satu minggu kemudian. Selama seminggu John dan kubunya sibuk mencari bahan. Ia sampai menemukan buku ''teori ras''.
BACA JUGA:Resep Cireng Kenyal dan Gurih, Camilan Sederhana yang Bikin Ketagihan
BACA JUGA:Resep Risol Mayo, Lezat dan Renyah Bisa Dicoba di Rumah
Awalnya, secara pribadi, John termasuk yang berpendapat tidak setuju perkawinan antarras. Sebagian teman satu kubunya berpendapat boleh kawin antarras tapi jangan dilakukan.
Perubahan cara berpikir John bermula ketika menemukan buku teori tentang ras. Di situ ditulis bahwa di dunia ini ada lima ras induk.
Saat itulah muncul pertanyaan kritis di otak John: bagaimana lima ras utama itu terbentuk. Ia semakin penasaran karena dari lima ras utama itu lantas lahir 18 ras berikutnya (lihat foto).
Sejak itu John tidak percaya teori ras. Sampai sekarang. Ras itu tidak ada.
BACA JUGA:Tips dan Trik Praktis Rahasia Memasak Ayam Kampung Empuk Tanpa Panci Presto
BACA JUGA:5 Trik Menyimpan Jarum Pentul Agar Tidak Mudah Hilang dan Aman
Oatmeal saya sudah habis. Diskusi masih akan panjang. Maka saya berdiri: tepak bekas oatmeal itu saya isi tomat. Empat buah. Saya masukkan microwave empat menit. Tomatnya lunak. Saya cacah dengan sendok. Sampai jadi air-tomat. Saya seruput pakai sendok yang sama.
John mengambil roti. Pun istrinya. Itu roti bikinan John sendiri. Saya suka kangen pada roti made in John. Saya akan memakannya nanti. Setelah tomat. Sedang untuk makan siang saya akan membuat burrito.
Di TV lagi ada pertandingan basket NCAA: Kansas University melawan North Carolina.
Kansas City unggul. Pemainnya terlihat 4 berkulit hitam, satu berkulit putih. Di tim North Carolina lima-limanya berkulit hitam.
BACA JUGA:Ada Penjaminan, KUR Tak Termasuk Kredit UMKM yang Bisa Diputihkan
BACA JUGA:Khasiat Buah Cermai untuk Kesehatan yang Perlu Anda Ketahui