OKU EKSPRES - Brokoli adalah salah satu sayuran yang paling sering disebut sebagai superfood karena manfaat kesehatan yang luar biasa. Tidak hanya kaya akan vitamin dan mineral penting, brokoli juga mengandung senyawa bioaktif yang dapat mendukung berbagai fungsi tubuh.
Dari mencegah kanker hingga memperlambat proses penuaan, brokoli memiliki banyak manfaat yang sayang untuk dilewatkan. Bahkan, sayuran hijau ini bisa menjadi pilihan sempurna untuk diet sehat karena rendah kalori, kaya serat, dan mengandung antioksidan yang bermanfaat bagi tubuh.
Berikut adalah 9 manfaat kesehatan brokoli yang perlu Anda ketahui dan pertimbangkan untuk memasukkannya dalam menu makanan sehari-hari.
1. Mencegah Risiko Kanker
Brokoli kaya akan senyawa sulforaphane yang terbukti dapat melawan pembentukan sel kanker pada tingkat molekuler. Konsumsi brokoli secara teratur dapat menurunkan risiko beberapa jenis kanker, termasuk kanker paru-paru, payudara, usus besar, prostat, dan pankreas.
BACA JUGA:Manfaat Kesehatan Luar Biasa dari Ketan Hitam
BACA JUGA:Panduan Lengkap Menanam Pohon Apel dari Biji yang Tepat
2. Menurunkan Kolesterol
Brokoli berpotensi menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam tubuh. Dengan menyeimbangkan kadar kolesterol, brokoli membantu menjaga kesehatan pembuluh darah dan mengurangi risiko penyakit jantung.
3. Menjaga Kesehatan Mata
Brokoli mengandung lutein dan zeaxanthin, dua jenis karotenoid yang sangat bermanfaat untuk kesehatan mata. Senyawa ini dapat menurunkan risiko degenerasi makula terkait usia dan menjaga penglihatan tetap tajam seiring bertambahnya usia.
4. Mendukung Kesehatan Jantung
Studi menunjukkan bahwa konsumsi brokoli secara teratur, terutama jika dimasak dengan cara dikukus, dapat menurunkan risiko penyakit jantung. Proses pengukusan membantu mempertahankan senyawa sehat dalam brokoli yang mendukung kesehatan jantung.
5. Menyeimbangkan Hormon
Brokoli mengandung senyawa indole-3-carbinol (I3C) yang dapat membantu menyeimbangkan kadar estrogen dalam tubuh. Senyawa ini diketahui juga dapat mengurangi risiko kanker payudara dan kanker reproduksi yang dipicu oleh ketidakseimbangan hormon.