BATURAJA - Peningkatan kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten OKU, Sumatera Selatan, menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten OKU.
Dinas Kesehatan (Dinkes) OKU mencatat, jumlah pasien DBD di wilayah itu selama periode Desember 2023 meningkat drastis mencapai 25 kasus, dimana satu diantaranya meninggal dunia.
Kepala Dinkes OKU, Deddy Wijaya, mengatakan bahwa peningkatan kasus DBD tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah pergantian musim.
“Pergantian musim yang terjadi saat ini menyebabkan beberapa kawasan di OKU menjadi rawan DBD,” ungkap Deddy Wijaya.
BACA JUGA:Pemohon SKCK di Polres OKU Membeludak
BACA JUGA:Natal Pure
Faktor lain yang turut berkontribusi terhadap peningkatan kasus DBD adalah tingginya curah hujan yang mengguyur Kabupaten OKU dalam sebulan terakhir.
Curah hujan yang tinggi menyebabkan banyaknya genangan air, yang kemudian menjadi tempat perindukan nyamuk Aedes aegypti, vektor penyebab DBD.
Menanggapi hal tersebut, Dinkes OKU telah melakukan sejumlah upaya untuk menekan angka penyebaran kasus DBD.
Salah satunya adalah dengan membagikan bubuk abate secara gratis kepada warga di seluruh wilayah OKU.
BACA JUGA:Siap Jaga Pemilu 2024 yang Aman, Damai dan Sejuk
BACA JUGA:Sediakan Layanan Berbasis Digital, Desa Lubuk Batang Baru Luncurkan Aplikasi Desa Pedia
Selain itu, Dinkes OKU juga mengimbau kepada seluruh warga agar menjaga kebersihan lingkungan masing-masing dengan menerapkan pola 3M. Yaitu mengubur, menguras, dan menutup tempat penampungan air.
Deddy Wijaya optimis jika upaya-upaya tersebut diterapkan, maka angka penyebaran kasus DBD di OKU bisa ditekan seminimal mungkin.
“Kami juga yakin bahwa kesadaran warga OKU untuk menjaga kebersihan sudah tinggi, sehingga upaya-upaya tersebut akan membuahkan hasil yang maksimal,” pungkasnya.(r15)