Daya tahan ini sangat penting untuk penggunaan dalam pakaian sehari-hari, mengingat pakaian yang dikenakan harus sering dicuci.
BACA JUGA:7 Manfaat Luar Biasa dari Buah Pir Hijau untuk Kesehatan
BACA JUGA:Awas! Ini 6 Makanan dan Minuman yang Tidak Cocok Bersama Kopi
Penggunaan teknologi ini memiliki banyak potensi aplikasi. Salah satunya adalah dalam pengembangan perangkat wearable seperti pelacak kebugaran dan sensor medis yang dapat terus menyala tanpa memerlukan baterai tambahan.
Teknologi ini memungkinkan pemantauan kesehatan secara real-time melalui pakaian yang dapat mengukur tanda-tanda vital pengguna.
Di masa depan, kain ini juga bisa menjadi sumber energi yang berkelanjutan untuk perangkat kecil seperti pengisi daya USB jika disertai konverter voltase.
Satu contoh praktis adalah bahwa selembar kain dengan teknologi ini mampu menghasilkan sekitar 6 milivolt pada perbedaan suhu 30 derajat Celsius.
BACA JUGA:Cara Ampuh Mengatasi Kesemutan di Tangan yang Mengganggu Aktivitas Sehari-hari
BACA JUGA:5 Kebiasaan Sehat untuk Meminimalkan Risiko Stroke
Meskipun kecil, jumlah ini bisa menjadi solusi untuk mengisi daya perangkat-perangkat kecil tanpa memerlukan sumber daya listrik tambahan.
Saat ini, proses produksi masih membutuhkan perakitan manual, yang cukup memakan waktu.
Namun, para peneliti optimis bahwa proses ini dapat diotomatisasi di masa mendatang untuk memfasilitasi produksi massal.
Dengan adanya otomatisasi, teknologi serat sutra ini dapat digunakan secara luas dan menjadi salah satu solusi energi berkelanjutan yang bisa dimanfaatkan dalam berbagai produk tekstil, termasuk pakaian sehari-hari.
BACA JUGA:11 Daerah Masuk Zona Rawan Banjir dan Longsor
BACA JUGA:Kesal Kerap Kehilangan Barang, Bapak Polisikan Anak Kandung
Secara keseluruhan, teknologi serat sutra konduktif ini menghadirkan terobosan dalam dunia tekstil pintar, menggabungkan fungsionalitas tinggi dengan kenyamanan pakaian sehari-hari.