KPU berencana melakukan evaluasi keamanan bersama pihak kepolisian setelah kembali ke Muratara.
BACA JUGA:Nothing Phone (2a) Plus Community Edition Desain Unik yang Bersinar dalam Gelap
BACA JUGA:iQOO 13 Debut dengan Inovasi Terbaru dan Performa Unggul, Cek Selengkapnya Disini
Heriyanto memastikan KPU tetap berkomitmen melaksanakan tugas sebagai penyelenggara dengan maksimal meskipun ada potensi konflik.
Komisioner Divisi Hukum Bawaslu Muratara, Farlin Ardian, menambahkan bahwa meski ada kericuhan di luar, jalannya debat berlangsung lancar.
Pihaknya akan melakukan koordinasi dengan KPU Muratara untuk mengevaluasi keamanan debat.
Komisioner Bawaslu Sumsel, Ahmad Naafi SH MKn, menyatakan bahwa insiden ini menjadi pelajaran penting untuk meningkatkan keamanan di acara debat berikutnya.
BACA JUGA:Oppo dan BYD Jalin Kerjasama Teknologi Smartphone dan Kendaraan Listrik
Bawaslu berencana memperketat aturan dan pembatas antarpendukung untuk menjaga ketertiban dan memastikan debat berjalan fokus pada visi dan program paslon.
Sebelumnya, ketegangan antarpendukung juga terjadi pada saat penetapan nomor urut paslon pada Senin, 23 September 2024 di Kelurahan Muara Rupit, Kecamatan Rupit, Muratara.
Dalam sebuah video viral, tampak pendukung dua paslon saling melempar kata kasar hingga terlibat aksi dorong-dorongan.
Kapolres Muratara, AKBP Koko Arianto Wardhani, saat itu juga turun langsung untuk memastikan situasi terkendali.
BACA JUGA:Prosedur Serta Info Lelang di BRI
BACA JUGA:Cara Mudah Beli Token Listrik Melalui Aplikasi BRImo
Kericuhan terkait Pemilu di Muratara bukan pertama kali terjadi. Pada Pileg 14 Februari 2024, terjadi demonstrasi di depan Kantor Camat Karang Jaya, di mana seorang Komisioner KPU Muratara sempat mendapat kekerasan fisik.