OKU EKSPRES – Menurut informasi yang diperoleh dari wikipedia Elon Musk, pendiri SpaceX, terus menggemakan visinya yang ambisius untuk membangun sebuah kota mandiri di Mars.
Ia berharap dapat mencapai populasi satu juta jiwa di planet merah tersebut pada tahun 2050.
Visi ini bergantung pada percepatan pengembangan teknologi pesawat luar angkasa Starship yang diharapkan mampu mengangkut manusia dan kargo ke Mars dengan biaya yang jauh lebih terjangkau.
Starship, pesawat ruang angkasa revolusioner buatan SpaceX, dirancang untuk dapat digunakan kembali dan mampu membawa hingga 100 penumpang dalam sekali perjalanan.
BACA JUGA:Hong Kong Ciptakan Lampu Lalu Lintas Baru untuk Pejalan Kaki yang Kecanduan Ponsel!
BACA JUGA:Minta Personel Jaga Kesehatan Fisik dan Mental
Dalam visinya, Musk merencanakan bahwa armada Starship akan diluncurkan secara berkala dari Bumi, memanfaatkan posisi ideal Bumi dan Mars yang hanya terjadi setiap beberapa tahun sekali.
Melalui armada ini, SpaceX akan mengangkut peralatan penting, pasokan, serta para pemukim awal yang siap menjalani kehidupan di Mars.
Salah satu komponen kunci dari rencana kolonisasi ini adalah pemanfaatan sumber daya yang ada di Mars, yang disebut dengan in-situ resource utilization (ISRU).
Teknologi ini memungkinkan manusia untuk menggunakan sumber daya alam di Mars, seperti es air dan gas atmosfer, untuk memproduksi oksigen dan bahan bakar.
BACA JUGA:Temui Langsung Warga Pulau Negara, Enos Janji Penuhi Kebutuhan Sumur Bor hingga Jembatan
BACA JUGA:Kerahkan 100 Personel Amankan Upacara Hari Santri Nasional
CO₂ dari atmosfer Mars dapat diproses menjadi oksigen untuk pernapasan dan metana sebagai bahan bakar, menciptakan sistem pendukung kehidupan yang dapat mandiri.
Selain itu, Musk juga memproyeksikan pengembangan sistem pertanian di Mars.
Mengingat tanah Mars yang tidak bisa langsung digunakan, para ilmuwan akan menggunakan teknik-teknik seperti hidroponik dan lingkungan terkendali untuk menanam makanan.