OKU SELATAN - Lapas Muaradua menggelar kegiatan Active Case Finding (ACF) untuk deteksi dini Tuberkulosis (TBC) pada Senin, 7 Oktober 2024 dengan melakukan skrining gejala kepada Warga Binaan Pemasyarakatan.
Acara yang berlangsung di Lapangan Blok A Saka ini merupakan hasil kolaborasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten OKU Selatan.
Proses skrining ini dipantau langsung oleh Kasubsi Perawatan, Hasan Basri, bersama Perawat Mahir Lapas Muaradua, Dullah.
Kegiatan ini bertujuan mendeteksi dini dan mencegah penularan TBC di lingkungan lapas.
BACA JUGA:Balai Uji KIR OKU Selatan Beroperasi Kembali
BACA JUGA:Raih Penghargaan Pelayanan Prima di Gebyar Pelayanan Publik 2024
Lapas Muaradua menunjukkan komitmen dalam menjaga kesehatan Warga Binaan Pemasyarakatan sesuai arahan Kepala Divisi Pemasyarakatan Kemenkumham Sumatera Selatan, Mulyadi.
Kalapas Muaradua, Reza Yudhistira Kurniawan, mengapresiasi pihak-pihak yang berkontribusi dalam pelaksanaan kegiatan ini sebagai bentuk sinergi dalam pencegahan penularan TBC.
Selain mendeteksi TBC, skrining ini juga bertujuan memberikan edukasi kepada Warga Binaan tentang pentingnya menjaga kesehatan dan melakukan pemeriksaan berkala.
Diharapkan, dengan kegiatan ini, Warga Binaan dapat lebih mengenali gejala TBC dan segera melapor jika mengalami tanda-tanda penyakit tersebut.
BACA JUGA:Mobil Ambulans Dilarang Isi BBM Solar, Begini Kata Pertamina
BACA JUGA:Bandar Besar Narkoba Jambi inisial H ditangkap
Lapas Muaradua akan terus memperkuat kerja sama dengan Dinas Kesehatan untuk mengembangkan program kesehatan lainnya di masa mendatang.
Kegiatan ini menjadi langkah awal dalam menciptakan lingkungan yang sehat di dalam Lapas, serta wujud komitmen pemerintah dalam menjaga kesehatan masyarakat, terutama bagi kelompok rentan seperti Warga Binaan Pemasyarakatan.
Harapannya, kegiatan skrining ini dapat mengurangi kasus TBC dan memberikan layanan kesehatan yang optimal.