OKU TIMUR - Calon Wakil Bupati OKU Timur Nomor Urut 1, HM Adi Nugraha Purna Yudha, SH, melakukan silaturahmi dengan tokoh-tokoh adat Bali di Desa Dharma Buana, Kecamatan Belitang II.
Silaturahmi tersebut dilakukan untuk menggali potensi dan mengetahui keinginan masyarakat OKU Timur, khususnya masyarakat Bali.
Yudha menjelaskan bahwa kunjungannya ke Desa Dharma Buana semata-mata untuk bersilaturahmi dan tidak terkait dengan pemilihan kepala daerah.
Saat ini, ia sedang dalam masa cuti dan memanfaatkan waktu untuk berinteraksi dengan tokoh adat guna memahami kebutuhan masyarakat.
BACA JUGA:Berkat Terobosan Enos, Kini Masyarakat OKU Timur Berobat Gratis
BACA JUGA:Tak Kunjung Bahas ABT, Banggar DPRD OKU Berdalih Selamatkan Defisit
"Saya datang bukan untuk berkampanye atau meminta dukungan. Tujuan saya adalah menjalin silaturahmi dan mengeksplorasi potensi yang dapat kita kembangkan bersama untuk kesejahteraan masyarakat di masa depan," ujarnya.
Ketua Tokoh Adat Bali di Desa Dharma Buana, Nyoman Ardika, menanggapi pernyataan Yudha dengan menyatakan bahwa meskipun kunjungan tersebut bersifat silaturahmi, masyarakat Bali sudah bulat dalam keputusan untuk memilih pasangan nomor urut 1, Lanosin-Yudha, pada Pilkada yang akan dilaksanakan pada 27 November mendatang.
"Jangan khawatir, meskipun ini terdengar optimis, kami sudah sepakat untuk memenangkan Pak Enos dan Yudha. Kami telah memutuskan untuk memilih Bapak, jadi tidak ada peluang bagi calon lainnya," tegasnya.
Ia menambahkan bahwa selama kepemimpinan Enos-Yudha, pembangunan di OKU Timur telah berjalan baik dan merata, terutama dalam perbaikan infrastruktur jalan.
BACA JUGA:Oknum Satpam Proyek PLTU Ditangkap Diduga Mencuri Tembaga Kabel
BACA JUGA:Dada Punggung
Menurutnya, tidak ada alasan untuk tidak memilih pasangan Lanosin-Yudha.
"Kami percaya bahwa memilih Lanosin-Yudha adalah pilihan yang tepat. Jadi, tidak ada alasan untuk tidak mencoblos nomor urut 1," katanya.
Sebelum meninggalkan pertemuan, Yudha meminta kepada para tokoh adat Bali untuk menjaga kondusivitas wilayah, terutama selama masa pilkada.