Banyak yang memuji pidato Bu Sinta Nuriyah. Padat. Berisi. Peristiwa pelengseran Gus Dur dulu itu, kata Bu Sinta Nuriyah, tidak lain adalah kudeta parlementer.
"Padahal kita menganut sistem presidensial," katanyi. "Jangan ada lagi kejadian seperti itu," tambah beliau.
Pencabutan Tap MPR tersebut, kata beliau, harus diikuti tindakan nyata dengan penarikan buku-buku pelajaran tentang itu. "Agar tidak ada lagi anggapan bahwa Gus Dur itu pelanggar konstitusi," katanyi.
Apalagi ada juga anggapan Gus Dur itu melakukan korupsi. Padahal semua orang tahu Gus Dur hidup begitu sederhana, tidak pernah menumpuk harta.
BACA JUGA:Tekwan: Hidangan Gurih dari Palembang yang Menggugah Selera
BACA JUGA:Menggabungkan Jalan Kaki dan Olahraga: Kunci Menuju Kesehatan Optimal
Di ruang yang sama acara serupa dilakukan dengan keluarga Pak Harto. Sehari sebelumnya. Juga dengan keluarga Bung Karno sebelumnya lagi.
Menurut Fadel Muhammad, pimpinan MPR sebenarnya akan ke rumah Bu Mega. Menyerahkan dokumen pencabutan itu. Tapi, kata Fadel, Bu Mega minta diacarakan di gedung MPR saja.
Saat itu, yang berpidato mewakili keluarga Bung Karno adalah Guntur Soekarnoputra. Anak sulung. Bukan Megawati yang mewarisi darah politik Bung Karno.
Pidato Guntur juga tegas. Bung Karno itu dikudeta. Acara juga diakhiri dengan makan siang. Fadel satu meja dengan Bu Mega, Guntur, Bambang Soesatyo, dan Ahmad Muzani.
BACA JUGA:Hasil FFWS SEA 2024 Fall Week 6: RRQ Finish di Posisi Ke-3, EVOS di Urutan Ke-8
BACA JUGA:Rahasia Soda Kue: Manfaat Kesehatan yang Jarang Diketahui
Nama yang terakhir itu adalah wakil ketua MPR asal Gerindra. Ia salah satu orang terdekat presiden terpilih Prabowo Subianto di bidang politik –di samping Sufmi Dasco Ahmad.
"Ia itu kini jadi kiblat," ujar salah satu politisi ketika melihat saya akan menyalami Muzani. "Kiblat baru," jawab saya sambil menyodorkan tangan padanya. Tentu saya kenal Muzani.
Meja makan hari itu, kata Fadel, menjadi meja komunikasi antara Bu Mega dengan Muzani. Artinya: antara PDI-Perjuangan dengan Prabowo Subiyanto. Mega, kata Fadel, banyak memberi saran agar Muzani menyampaikannya ke Prabowo. Komunikasi pun terjalin. Kita akan lihat apakah komunikasi meja makan itu akan berlanjut ke susunan kabinet.
Waktu acara serupa dengan keluarga Pak Harto, yang berpidato mewakili keluarga adalah putri sulung: Mbak Tutut. Juga pakai teks. Baru sepertiga terbaca Mbak Tutut sesenggukan. Menahan tangis. Tidak mampu lagi berpidato.