Sampai-sampai ternyata beliau menghubungi ChatGPT. Prof Sutiman mengajukan beberapa pertanyaan ke ChatGPT. Tentang Tuhan. Tentang agama. Tentang science, dan iman.
Saya sendiri belum pernah berhubungan dengan ChatGPT. Maka setelah membaca hasil dialog beliau dengan ChatGPT, saya balik bertanya: apakah beliau sudah sering menggunakan ChatGPT?
"Sesekali," jawabnya.
"Apakah Prof percaya pada kebenaran jawaban ChatGPT?”
Beliau menjawab pakai Bahasa Jawa kromo inggil. Intinya: jawaban ChatGPT tidak selalu akurat. Apalagi di soal yang tidak terlalu banyak dibicarakan di internet.
BACA JUGA:Solana dan Google Cloud Perkuat Kemitraan untuk Masa Depan Web3 Gaming
BACA JUGA:Film Devil May Cry Segera Tayang di Netflix, Rilis April 2025
Sangat menarik bagaimana ChatGPT menjawab pertanyaan-pertanyaan Prof Sutiman.
Maka inilah kutipan lengkap dialog Prof Sutiman dengan ChatGPT. Apa adanya:
AGAMA PILIHAN CHATGPT.
You said:
Dari semua ajaran agama di dunia, coba kamu pikirkan mana yang paling rasional, tanpa bias pendapat manusia!
ChatGPT said:
Pertanyaan tentang agama mana yang paling rasional sulit dijawab secara objektif karena konsep rasionalitas dalam konteks agama sangat bergantung pada perspektif masing-masing individu dan kerangka logika yang mereka gunakan. Setiap agama besar di dunia memiliki unsur kepercayaan, yang dalam beberapa hal melampaui batas-batas rasionalitas, terutama dalam hal metafisika dan konsep ketuhanan. Namun, beberapa poin berikut bisa menjadi dasar analisis:
BACA JUGA:Garena Undawn Gelar Turnamen Dawn of Champions 2024 dengan Total Hadiah Rp 200 Juta
BACA JUGA:Waspada! Kelelahan dan Nyeri Dada Bisa Jadi Gejala Anemia pada Wanita