Ais Anis

Sabtu 21 Sep 2024 - 22:10 WIB
Reporter : Gus Munir
Editor : Eris Munandar

Mereka juga masih SMA di Al Hikmah. Hanya untuk kelas satu. Setelah itu pindah sekolah ke Singapura –mendapatkan bea siswa karena prestasi akademi.

Bagaimana Ais bisa masuk Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)? Jadi ketua harian pengurus pusatnya pula? Apakah dia memang dari keluarga Nahdlatul Ulama (NU)?

"Ayah saya NU, ibu saya Muhammadiyah," ujar Asfar. Banyak yang seperti itu di Lamongan –daerah asal Asfar.

Kakak-kakak Asfar juga ada yang di Muhammadiyah. Asfar sendiri pernah ''mondok'' di pesantren Langitan –pondok bintang sembilannya NU.

BACA JUGA:ATR/BPN dan KPK Tindaklanjuti Perjanjian Kerja Sama

BACA JUGA:Pilot Susi AIr Philip Mark Mehrtens Segera Dijemput

Ketika Ais kuliah S-2 di Cardiff, Inggris, dia kenal dengan putri Muhaimin Iskandar, ketua umum DPP PKB.

Sang putri masih kuliah di S-1 di Inggris. Mereka pun berteman. Sama-sama aktif di PPI –organisasi mahasiswa Indonesia di Eropa.

Waktu itu Ais ambil mata kuliah ilmu komunikasi politik. Sebelum itu Ais meraih gelar S-1 dari Essex University, juga di Inggris. Tidak jauh dari Ipswich. Dia ambil jurusan marketing manajemen. Jagoan. Dia terpilih sebagai lulusan terbaik angkatan itu.

Kini Ais sedang mengambil gelar doktor di Unair. Sudah selesai. Sudah menjalani ujian doktor tertutup. Tinggal ujian terbuka yang biasanya sekaligus penyerahan gelar doktornya. Umur 23 tahun Ais bergelar doktor. Begitu muda. Saat Ais lulus S-2 pun umurnya baru 19 tahun.

BACA JUGA:Kemarau Landa Daerah di Sumsel

BACA JUGA:Pemilik Sumur Minyak Ilegal Ditangkap

Dan kini dia masuk politik. Dimulai dari bawah: calon anggota DPRD Kota Surabaya dari PKB. Terpilih.

Maka bumi-langit dia rangkul. Di bumi dia menjadi anggota DPRD terbawah. Di langit dia menjadi ketua harian pengurus pusat.

Doktor politik itu kini menjadi politikus. Dia akan bisa membandingkan apakah ilmu politiknya cocok dengan realitas politik di lapangan.

Setidaknya Ais memang membuktikan dirinya adalah generasi unggul –bukan hanya bisa nebeng ketokohan bapaknya.(Dahlan Iskan)

Kategori :