Ais Anis

Sabtu 21 Sep 2024 - 22:10 WIB
Reporter : Gus Munir
Editor : Eris Munandar

"Tanpa mengumumkan hasil kajian saja saya sudah kewalahan," ujar Asfar tadi malam. "Saya sudah menolak-nolak klien," tambahnya.

Asfar memang bukan tipe orang yang rakus. Ia membatasi jumlah klien. Maksimal 40 kabupaten/kota dan 40 calon anggota DPR/DPRD.

BACA JUGA:Nino RAN Resmi Menikah dengan Dokter Gigi

BACA JUGA:SBY Tampil di Panggung Pestapora 2024

Pusdeham sangat menjaga akurasi. Ia tidak mau menangani terlalu banyak klien.

Di Pilpres yang barusan, Asfar juga melakukan penelitian. Hasilnya: Prabowo akan menang 51 persen.

Ketika tim Prabowo mengetahui itu mereka minta agar Pusdeham membukanya ke publik. Asfar tidak mau. Banyak yang marah kepadanya. Asfar tetap tidak mau merilisnya.

Asfar sangat layak menjadi guru besar. Sudah waktunya pula. Tapi ia tidak pernah mau mengurusnya.

BACA JUGA:Gelar FGD Perkuat Sinergi Penyediaan Data Antara Pemerintah Pusat dan Daerah

BACA JUGA:Terus Berupaya Berikan Pelayanan Publik Maksimal

"Takut terikat jadwal mengajar yang ketat," katanya.

Asfar terlihat sangat fokus di lembaga yang ia dirikan. Juga fokus ''membesarkan'' lima orang anaknya.

Empat anaknya lulusan Inggris. Termasuk si kembar. Dua-duanya. Satu lagi lulusan Swiss –karena ambil jurusan hospitality.

Anak-anak itu, semua, sekolah di SMP Al Hikmah Surabaya. Yakni sekolah Islam yang mahalnya sudah mengalahkan sekolah terbaik Kristen maupun Katolik di sana. Juga mutunya. Hanya kalah oleh SMP Ciputra (Disway 21 Juli 2024: Terbaik Baru).

BACA JUGA:Lakukan Coaching Clinic ke-4 Terkait Strategi Sanitasi Kabupaten

BACA JUGA:PDI-P Masuk Kabinet Prabowo, Jokowi Beri Komentar Tegas

Kategori :