OKU EKSPRES - Pernahkah Anda mencoba mencari diagnosis medis di Google? Dengan "dokter" yang tersedia sepanjang waktu, cukup ketikkan gejala Anda di mesin pencari untuk mendapatkan beragam kemungkinan diagnosis, meskipun hasilnya terkadang relevan dan terkadang tidak.
Kini, Google memperkenalkan inovasi baru bernama HeAR, sebuah model AI canggih yang memanfaatkan data akustik untuk membantu mendeteksi gejala awal penyakit tertentu.
Berdasarkan informasi dari Phonearena, HeAR, yang merupakan singkatan dari Health Acoustic Representations, dirancang untuk membantu para peneliti mengembangkan model AI yang dapat "mendengarkan suara manusia dan mengidentifikasi tanda-tanda awal penyakit."
Google melatih HeAR dengan menggunakan 300 juta data audio, termasuk 100 juta rekaman batuk.
BACA JUGA:WhatsApp Hadirkan Fitur Filter Chat Kustom, Solusi Mudah Atur Percakapan untuk Pengguna dan Bisnis
Teknologi ini memungkinkan dokter menganalisis suara batuk pasien untuk mendeteksi penyakit seperti tuberkulosis dengan lebih cepat.
Kecanggihannya dapat diterapkan pada ponsel pintar, sehingga memudahkan pemeriksaan kesehatan di wilayah terpencil tanpa memerlukan alat mahal seperti sinar-X atau MRI.
Google juga bekerja sama dengan Salcit Technologies, perusahaan asal India, yang memanfaatkan HeAR untuk meningkatkan deteksi dini tuberkulosis melalui analisis suara batuk.
Dukungan dari organisasi besar seperti United Nations StopTB Partnership semakin memperkuat kredibilitas teknologi ini.
BACA JUGA:Hyundai N Vision 74 Siap Diproduksi, Revolusi EV Berperforma Tinggi Mulai 2026
BACA JUGA:Oppo Hadirkan Inovasi Futuristik: Konsep Smartphone Tri-Fold Siap Menggebrak Pasar!
Mungkin, suatu saat nanti, "Dr. Google" benar-benar akan menjadi sumber diagnosis yang dapat diandalkan. (*)
BACA JUGA:WhatsApp Hadirkan Fitur Baru, Kelola Kontak dan Beberapa Akun dalam Satu Ponsel
BACA JUGA:Realme 13 Series, Inovasi 5G Terbaru, Mulai Rp3 Jutaan