PALEMBANG - Kasus penembakan yang menewaskan Nugroho alias Nunung (51) di sebuah ruko kosong di Jalan HM Azhari, Komplek Villa Resident II, Kelurahan Kalidoni, Kecamatan Kalidoni Palembang, berlandaskan sakit hati.
Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihhartono mengungkapkan bahwa motif pelaku menghabisi nyawa korban adalah karena sakit hati. Pelaku, yang juga merupakan petugas keamanan atau security di perusahaan yang sama dengan korban, merasa marah karena korban diduga sering menjadi provokator untuk mendesak bos mereka melakukan kenaikan gaji atau intensif.
BACA JUGA:Lima Saksi Diperiksa, Belum Ada Tersangka
BACA JUGA:Catut Nama Pejabat Kejari Banyuasin untuk Minta Uang
"Pelaku ini sakit hati karena korban sering mengolok-olok security lainnya untuk menaikkan gaji. Pelaku merasa dekat dengan bosnya dan tidak terima, sehingga terjadilah cekcok yang berujung penembakan," jelas Kapolrestabes pada Senin sore, 2 September 2024.
Pelaku yang bernama Samudra, saat kejadian, langsung masuk ke dalam ruko tempat korban dan beberapa saksi sedang bermusyawarah. Samudra mengeluarkan senjata api dan menodongkan ke korban. Meski saksi mencoba menghalangi, korban tetap jatuh bersimbah darah setelah ditembak. Samudra kemudian melarikan diri dari lokasi kejadian.
BACA JUGA:Sempat Melarikan Diri, Pelaku Penggelapan Mobil Rental di Palembang Dijemput Paksa Polisi
BACA JUGA:Tawuran di Simpang Radial Palembang 6 Remaja Ditangkap, 2 Diantaranya Bawa Sajam
Menurut informasi dari kepolisian, korban tewas dengan satu peluru menembus kepala bagian belakang dan samping kiri. Jenazah korban dibawa ke Forensik RS Bhayangkara M Hasan Palembang untuk dilakukan visum luar dan visum dalam.
Istri korban, Ana, menangis histeris di ruang Instalasi Forensik dan meminta agar pelaku segera ditangkap. "Pelakunya sudah tahu Pak. Dia nak makan jatah laki aku, padahal laki aku bekerja keras," ungkap Ana sambil menangis. (*)