BACA JUGA:Pasangan Heri-Wahab Resmi Mendaftar ke KPU untuk Maju Pilkada OKU Selatan
Rupanya Panji Gumilang mengisi waktu dengan banyak berhitung selama di penjara. Ia memang selalu ditemani kalkulator. Ukurannya hampir sebesar iPad.
Awalnya saya bertanya-tanya: mengapa ia membawa kalkulator saat menghadiri puncak acara peringatan 25 tahun Al Zaytun. Kalkulator itu ditaruh di meja di depannya. Apa hubungan ulang tahun dengan kalkulator.
Rupanya kalkulator itulah yang menemaninya selama di penjara.
"Untuk apa selalu membawa kalkulator?" tanya saya.
"Untuk menghitung," jawabnya.
"Menghitung apa?"
"Menghitung angka-angka."
"Angka-angka apa?"
"Angka apa saja."
BACA JUGA:Bentuk Kelompok Donor Darah Sebagai Langkah Kesiapsiagaan Keadaan Darurat
Salah satu yang ia hitung selama di penjara ternyata adalah angka jumlah penduduk Indonesia. Saat Indonesia merdeka pada tahun 1945, jumlah penduduk kita baru 60–70 juta jiwa.
"Sekarang sudah 280 juta," katanya. "Naik 400 persen lebih," tambahnya. Padahal, itu hanya dalam kurun 79 tahun.
Panji Gumilang merasa gundah dengan pertumbuhan penduduk itu. Berarti 100 tahun lagi penduduk Indonesia bisa mencapai 700 juta.
Yang ia gundahkan adalah: bagaimana mencukupi pangan mereka.