Tolong Riba

Minggu 11 Aug 2024 - 21:28 WIB
Reporter : Gus Munir
Editor : Gus Munir

Sodiq dan istri baru pulang keliling Amerika –dan Jepang: menengok anak di sana. Ia bersyukur memilih jadi pengusaha. Awalnya Sodiq bekerja di BUMN Pindad, Turen, Malang. Di bagian bahan peledak.

Lima tahun Sodiq di Pindad. Ia pintar. Ia sampai menemukan formula baru bahan peledak untuk seismic ladang minyak di onshore.

Temuannya itu 10 kali lebih efisien dari bahan peledak yang ada di pasaran –pun bila dibandingkan dengan bahan peledak impor.

Paten penemuan itu menjadi milik Pindad. Sodiq tidak mempersoalkan. Yang membuat ia tidak kerasan di Pindad adalah gajinya: kecil sekali. Kalah dengan penghasilan istri.

BACA JUGA:Ini Durasi Ideal Jalan Kaki untuk Meningkatkan Kesehatan dan Kebugaran

BACA JUGA:7 Manfaat Daun Pepaya untuk Wanita Dewasa

Maka Sodiq berhenti dari Pindad. Ia jadi pengusaha sampai sekarang. Ia tidak mau meneruskan pekerjaan bapaknya: sopir angkot.

Sampai sekarang sang ayah masih sopir angkot. Sodiq sudah berusaha merayu sang bapak untuk berhenti nyopir. Tapi sang bapak tidak mau. Ia menikmati pekerjaan itu.

Dari pekerjaan ayahnya itulah Sodiq bisa jadi sarjana kimia ITS, Surabaya. Tentu Sodiq sambil jualan saat kuliah di ITS. Ia membawa petai dari Malang untuk dijual di Surabaya.

Dari petai dan angkot Sodiq berkembang menjadi pengusaha.(Dahlan Iskan)

BACA JUGA:Atasi Nyeri Otot dan Sendi dengan Tanaman Herbal yang Mudah Ditanam di Rumah

BACA JUGA:Mitos ATau Fakta Minum Air Es Bakal Tambah Berat Badan ?

Kategori :