Pikul Lumpia

Kamis 08 Aug 2024 - 20:53 WIB
Reporter : Gus Munir
Editor : Gus Munir

Oleh: Dahlan Iskan

TIDAK semua event diakui sebagai event nasional. Tahun ini arak-arakan Dewa Cheng Ho dinyatakan sebagai event nasional.

Yang menyatakan: Kementerian Pariwisata. Minggu pagi lalu. Yang menyerahkan sertifikatnya: Nia Niscaya. Dia pejabat tinggi di Kementerian Pariwisata –mewakili Menteri Sandi Uno. 

Dia satu-satunya wanita berjilbab di Kelenteng Sam Poo Kong yang penuh manusia hari itu.

Maka, banyak yang mengira penyelenggara acara tahunan ini adalah Kelenteng Sam Poo Kong. Tidak salah. Finis arak-arakan itu memang di kelenteng tersebut.

BACA JUGA:Sinergi Pemerintah dan Pelaku Usaha Sawit Tingkatkan Produktivitas dan Kesejahteraan

BACA JUGA:1 Kg Sabu Lolos di Bandara Pekanbaru, Pelaku Diamankan Ditresnarkoba Polda Riau

Tapi, penyelenggara yang sebenarnya adalah: Kelenteng Tay Kak Sie di Jalan Lombok, Semarang. Dari kelenteng Jalan Lombok itu pula arak-arakan dimulai (lihat Disway: Pikul Lumpia).

Yang diarak adalah Dewa Cheng Ho. Juga, abu dari Kelenteng Tay Kak Sie. Itulah abu hio yang dibakar di kelenteng itu selama setahun. 

Abu ditaruh dalam satu bejana. Bejana ditaruh di dalam tandu. Tandu dipikul empat orang.

Saya cari-cari pilihan: setelah memikul tandu Cheng Ho, saya akan memikul apa lagi. Yang tidak seberat tandu Dewa Cheng Ho. Saya lihat ada tandu yang beroda. Ditarik satu orang dan didorong beberapa orang.

BACA JUGA:Wapres Ma'ruf Amin yang Bersedia Jadi Juru Damai Konflik PKB - PBNU

BACA JUGA:DPC PKB OKU Timur Laporkan Mantan Sekjen DPP PKB ke Polisi

Saya pun minta izin ke yang lagi tarik tandu itu. Disilakan. Maka, ganti saya yang jadi "kuda". Sama sekali tidak perlu tenaga. Dorongan dari belakang terlalu bertenaga. 

Justru kaki saya sering menjadi rem. Agar tidak menabrak barisan di depan kami: barisan tabuh-tabuhan.

Kategori :