Beberapa warga juga meminta agar pemerintah melakukan pengawasan lebih ketat terhadap distribusi gas Elpiji.
BACA JUGA:Signal Mudahkan Warga OKU untuk Bayar Pajak Kendaraan
BACA JUGA:Gayus Ike
Mereka menilai bahwa jika distribusi diawasi dengan baik, kelangkaan seperti ini bisa dihindari.
"Kalau ada pengawasan yang baik, pengecer tidak bisa menaikkan harga seenaknya. Harus ada kontrol," ujar RS.
Pemerintah daerah sendiri belum memberikan pernyataan resmi terkait kelangkaan ini, namun masyarakat berharap bahwa dalam waktu dekat ada solusi yang dapat mengatasi masalah ini.
"Kami butuh kepastian. Jangan sampai kita kesulitan mendapatkan gas terus-menerus," imbuh RS.
BACA JUGA:Dilarang Berjualan di Atas Trotoar
BACA JUGA:MInta Proyek di Lahan Sengketa Dihentikan
IM, seorang pengecer di Kecamatan Muaradua, juga merasakan hal yang sama. Dalam beberapa hari terakhir, ia kesulitan mendapatkan pasokan gas Elpiji ukuran 3 kg.
"Mungkin harga akan naik lagi, karena biasanya jika barang sulit didapatkan, harga akan naik," ujarnya.
IM tidak mengetahui penyebab pasti dari kelangkaan ini karena tidak mendapatkan informasi yang jelas dari agen.
Pengecer seperti IM berusaha sebaik mungkin untuk memenuhi kebutuhan warga, namun mereka terhambat oleh pasokan yang tidak menentu.
BACA JUGA:Pemuda Tewas Ditabrak Kereta Api di Lubuk Linggau
BACA JUGA:1.596 PPPK OKU Timur Segera Dilantik
"Kami sudah mencoba mencari ke berbagai agen, tetapi pasokan memang terbatas. Kami berharap pemerintah atau pihak terkait bisa segera mengatasi masalah ini," tutur IM.