BACA JUGA:Kalah dari Australia, Indonesia Langsung Ditantang Vietnam
BACA JUGA:Kapolri Minta Maaf Ke Rakyat Indonesia
Apalagi kalau si pembobol adalah anak muda dari dalam negeri. Jangan-jangan awalnya ini hanya ajang latihan bagi mereka. Ternyata ada yang berhasil. Mereka tidak menyangka kalau seheboh ini. Hebohnya di luar perkiraan, lalu takut sendiri.
Maka langkah yang terbaik adalah segera cari anak muda yang bisa membobol si pembobol. Lalu bisa menghancurkan data itu.
Toh data-data lama masih ada di instansi masing-masing. Bisa dikompilasi lagi dengan cepat. Lalu dibuatkan backup. "Kalau perlu sampai rangkap empat," seperti yang kemarin dikatakan menko Polhukam. Atau, katanya, dibuatkan kasta-kasta data. Mana yang paling rahasia sampai yang agak rahasia.
Penyimpanannya pun tidak akan lagi hanya di Surabaya dan Tangerang. Mungkin yang Surabaya dipindah; karena ternyata yang dibobol itu yang di Surabaya. Jangan-jangan harus ada yang di Pulau Rote.
BACA JUGA:Politisasi Bansos dalam Pilkada Mulai Aktif
BACA JUGA:RIbuan Buruh Bakal Serbu Istana dan Kemendag
Saya agak mengkhawatirkan anak muda yang pernah bertemu saya itu. Saya tahu ia pembaca Disway. Halllooooo... Anak muda! Di mana Anda. (*)
BACA JUGA:Herman Deru Target Menang Lebih 60 Persen
BACA JUGA:Promosikan Perspektif Gender dan Hak Anak