SURABAYA - Kecelakaan terjadi dalam alur penonton di Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya pada pembukaan Piala Dunia U-17, menciptakan sorotan negatif di media sosial.
Keluhan utama muncul karena kesulitan masuk stadion bagi penonton yang menggunakan shuttle bus.
Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi, memberikan tanggapan setelah mendengar sejumlah keluhan terkait kesulitan masuk GBT yang disebabkan oleh penggunaan shuttle bus.
Yunus Nusi berpendapat bahwa panitia penyelenggara seharusnya belajar dari Persebaya, tim sepakbola Surabaya yang telah sukses mengelola pertandingan di GBT secara rutin.
BACA JUGA:Benci Wanita Bisa Bertanda Cinta
"Panitia seharusnya mengambil contoh dari sistem yang telah teruji yang diterapkan oleh Persebaya, terutama dalam mengelola alur penonton," ujarnya pada Sabtu, 11 November 2023.
Yunus Nusi mengungkapkan pengalamannya yang positif saat menyaksikan pertandingan dengan jumlah penonton mencapai 65 ribu orang di GBT. Ini menjadi bukti bahwa pengaturan yang baik dapat menampung massa besar tanpa kendala.
Menurut Yunus, prioritas seharusnya adalah menciptakan alur untuk mengakomodasi kepentingan VVIP tanpa mengorbankan kenyamanan suporter secara keseluruhan. "Bukan dengan memaksa atau mengharuskan suporter naik shuttle bus," tambahnya.
Kritik Yunus terhadap manajemen alur penonton pada pembukaan Piala Dunia U-17 mencuat, mempertanyakan apakah minat penonton akan tetap tinggi untuk meramaikan acara serupa di masa mendatang, terutama di level Piala Dunia U-17. (*)
BACA JUGA:Tidak Sarapan Salahsatu Faktor Gagal Diet