Lia seperti saya: sama-sama masih jetlag. Saya datang dari Jakarta, dia dari Santiago di ujung barat Spanyol.
Ini kali kedua Lia ke Santiago: untuk Camino. Anda sudah tahu apa itu Camino: perjalanan rohani ke makam Santo James di Santiago. Lia memang Katolik.
Itu perjalanan penderitaan. Jalan kaki. Sejauh 100 km. Dari Sarria ke Santiago. Lewat jalan-jalan desa.
Ada yang memilih rute (camino) yang lebih jauh. Dari arah Perancis. Atau dari arah mana saja. Bisa pilih. Mau yang 1.200 km juga ada.
BACA JUGA:Pegadaian Baturaja Bagikan 400 Paket Sembako Kepada Korban Banjir OKU
BACA JUGA:Gas LPG 3 KG Susah Didapat, Harga Tembus Rp30 Ribu
Yang paling populer dari arah timur yang 100 km itu. Atau jarak yang sama dari arah selatan: dari kota Porto, di bagian utara Portugis.
Di Camino yang pertama dulu, Lia pilih rute dari selatan itu. Camino jarak 100 km adalah yang minimalis. Soal mau ditempuh berapa hari itu terserah kekuatan iman masing-masing --utamanya kekuatan kaki mereka.
Boleh dalam sehari, boleh seminggu, pun sebulan.
Kapan Anda putuskan untuk Camino lagi yang kedua?
"Di hari begitu tahu Pak Ganjar kalah," jawab Lia.
BACA JUGA:Jorrel Hato Jadi Bidikan Utama Arsenal
BACA JUGA:Arne Slot Bakal Tempati Rumah Senilai Rp76 Miliar
Lia adalah ketua tim pemenangan Ganjar-Mahfud. Untuk seluruh Amerika. All out. Sampai plat nomor mobilnyi, Lexus, diganti GANJAR. Bukan lagi plat nomor angka. GANJAR itu plat nomor resmi yang didaftarkan di New York.
Lia berhasil. Sukses. Ganjar menang satu putaran: dapat suara lebih 50 persen di Amerika. Hampir 51 persen.