Tim Sukses

Jumat 10 May 2024 - 21:06 WIB
Reporter : Gus Munir
Editor : Gus Munir

Saya pun langsung mengamati kode-kode di sekitar tempat duduk: mana lampu baca, lampu meja, cara melihat TV, global WiFi, dan terutama cara merebahkan kursi jadi tempat tidur.

Pulas.

Ketika bangun sudah pukul 4 subuh waktu Tokyo. Mungkin sudah hampir di atas Alaska.

BACA JUGA:Terjunkan Polwan Bantu Dapur Umum

BACA JUGA:Sediakan Dapur Umum Hingga Bagikan Sembako

Ternyata pramugari menaikkan penutup di sebelah kursi saya. Juga menutup pintu geser sebelah tumpuan kaki saya.

Sedang pembatas dengan kursi sebelah sudah dinaikkan  sebelum saya masuk pesawat. Jadilah tempat duduk saya seperti kamar kecil: 2x1 meter.

Saya tidak tahu siapa di sebelah: cewek atau cowok.

Setelah ke kamar kecil, gosok gigi dan tayamum, saya kembalikan tempat tidur menjadi tempat duduk. 

BACA JUGA:Turun Ikut Masak di Dapur Umum untuk Korban Banjir

BACA JUGA:Seragam Baru

Lalu minum air putih satu botol.

Saya pun ingat pesan orang tua: bergerak.

Semua penumpang masih tidur.

Semua biliknya masih gelap.

Kalau saya mondar mandir di lorong pun tidak akan ada yang melihat. Lorong ini seperti koridor apartemen yang pintunya ditutup semua.

Kategori :