BACA JUGA:Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel Berujung Pemberentian
Malam sudah pukul 22.00 waktu Tokyo. Begitu naik pesawat sudah waktunya tidur. Maka saya tidak akan mau menunggu makan malam. Lebih baik langsung tewas.
Saya pilih makan sebelum naik pesawat. Toh di lounge ANA Haneda ini pilihan makanannya banyak sekali. Lounge-nya juga sangat luas.
Mau pilih di kursi model apa saja ada: model sofa, model kantor, model kursi makan, model bar, kafe semua ada.
Saya lihat ada jagung manis di prasmanan saladnya. Ini di Jepang. Pasti jagungnya enak. Saya ambil agak banyak. Balas dendam yang di lounge Jakarta. Tambah selada, tomat, timun dan asinan zaitun.
BACA JUGA:Penghuni Rutan di Prabumulih Tewas Gantung Diri
BACA JUGA:ALami Perlambatan Imbas Penurunan Harga Komoditas
Sausnya pilih thousand island.
Setelah itu masih ambil nasi dibungkus rumput laut goreng. Lalu sushi. Ayam goreng. Daging burger. Terakhir ambil nasi putih di mesin. Nasi putih Jepang.
Mesin nasi itu sebesar kulkas satu pintu. Setelah saya letakkan piring di bagian bawah mesin itu layarnya menyala.
Ada tiga pilihan di layar: 85 gram, 150 gram atau 250 gram.
Saya tekan yang pertama: plok. Seonggok nasi putih jatuh ke piring.
BACA JUGA:554 Kloter Haji Sudah Tervisa
BACA JUGA:Bagikan Ratusan Paket Sembako Kepada Korban Banjir
Nasi itu saya makan dengan kare ayam Jepang. Kenyang. Naik pesawat bisa langsung tidur.
"Saya tidak mau dibangunkan untuk makan malam," pesan saya pada pramugari.