PALEMBANG- Provinsi Sumsel urgent mempopulerkan kopi asal Sumatera Selatan (Sumsel), mengingat provinsi ini menjadi penghasil kopi terbesar di Indonesia. Salah satu upaya Pj Gubernur Sumsel, Agus Fatoni me-launching brand Kopi Sumsel dalam rangkaian HUT Provinsi Sumsel ke-78, 12 Mei 2024 mendatang.
Tujuannya peluncuran brand Kopi Sumsel ini supaya kopi kita dapat dikenal luas di seluruh Indonesia, termasuk bisa mendunia. Hal ini mengingat Sumsel merupakan provinsi penghasil berbagai jenis kopi, ujarnya, kemarin.
Selain itu penting sekali karena Sumsel penghasil kopi terbesar tak hanya di wilayah Sumbagsel saja, tetapi juga di Indonesia.
Kita memiliki berbagai jenis kopi namun selama ini yang orang kenal justru kopi Lampung atau kopi Aceh karena kopi kita banyak masuk ke provinsi tersebut, kata Fatoni.
BACA JUGA:Comeback, Real Madrid Lolos Final Liga Champions
BACA JUGA:Barcelona Bidik Nunez
Untuk menguatkan brand Kopi Sumsel, Pemprov pun siap menetapkan Kopi Sumsel melalui Peraturan Daerah yang nanti dipersiapkan oleh Dinas Perkebunan (Disbun) Sumsel.
Seluruh produk kopi kita itu harus disebut Kopi Sumsel, walaupun mungkin kopi itu berasal dari Pagaralam, Lahat, Muara Enim, dan Empat Lawang, tegasnya. Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumsel, Affandi Ujie mengatakan pihaknya turut meramaikan event launching Kopi Sumsel ini melalui gelaran Kadin Expo di pelataran Sungai Sekanak Lambidaro, halaman parkir Kompleks Ilir Barat Permai 24 Ilir pada 12 Mei 2024.
Menurut dia, seluruh pihak harus mendukung eksistensi produk lokal Sumsel termasuk kopi. Mengingat berdasarkan data BPS tahun 2022, Provinsi Sumsel adalah penghasil kopi terbesar dengan produksi kopi mencapai 208 ribu ton. Kopi tersebut berasal dari Kopi Dempo Pagaralam, Semendo Muara Enim, Kopi Empat Lawang, Kopi Ranau OKU Selatan, Kopi Musi Rawas, dan daerah lainnya.
Namun sayang, kata dia, kopi Sumsel banyak keluar ke Lampung. Padahal Sumsel menghasil terbesar, makanya pihaknya perlu menggelar event ini. "Ya, tak lain sebagai upaya kita bersama agar Kopi Sumsel dapat mendunia, bebernya. Ia menerangkan pada launching Kopi Sumsel nanti, bakal diisi sekitar 20 tenant pencinta rasa kopi di Sumsel.
BACA JUGA:Ngaku Ngidam Minta Belikan Mobil
BACA JUGA:Pendaftar Calon Anggota PPS Capai 3.043 Orang
Sebelumnya, Analis PSP Ahli Madya Dinas Perkebunan Sumsel, Rudi Arpian mengaku hasil produksi kopi petani Sumsel selama ini memang banyak dibawa ke Lampung, sebagian kecil ke Jawa dan lokal untuk bahan baku industri pengolahan kopi. Kopi-kopi mayoritas dijual dalam bentuk kopi beras (biji kopi, red) yang belum diolah, ujarnya.
Kopi Sumsel lalu diolah menjadi kopi bubuk di Lampung oleh industri yang ada sehingga nama kopi Sumsel hilang dan akhirnya muncul nama kopi Lampung. Tak heran jika kemudian kopi Sumsel kurang dikenal, justru yang terkenal kopi Lampung, terangnya.
Untuk itu, kalau Sumsel ingin kopinya lebih dikenal secara nasional harus ada pabrik pengolahan kopi bubuk berskala nasional di Sumsel, dan menonjolkan brand kopi Sumsel misalnya Kopi Sriwijaya, Kopi Sumsel, dan sebagainya. (yun/fad)