Oleh: Dahlan Iskan
MUNGKINKAH ide baru pendidikan dokter spesialis itu (Disway 30 April 2024) bisa lahir kalau menteri kesehatannya seorang dokter?
Mungkin tidak. Seorang menteri kesehatan punya pekerjaan yang luar biasa. Bisa menjalankan kewajiban yang ada saja sudah hebat. Apalagi ada Covid seperti yang lalu.
Mungkin saja bisa. Banyak juga dokter yang mau keluar dari pikiran kotak. Bahkan banyak dokter yang sukses sebagai kepala daerah. Atau juga di bidang bisnis.
Ternyata Singapura tidak pernah mengangkat seorang dokter menjadi menteri kesehatan.
BACA JUGA:Buruh Tuntut UMK dan UMSK Dipenuhi
BACA JUGA:Tangkal Kepunahan Bahasa Daerah
Menkes yang sekarang, Ong Ye Kung, adalah pegawai negeri yang jadi politikus. Sebelum menjadi menkes, Ong menjabat menteri perhubungan. Sebelumnya lagi menjadi menteri pendidikan.
Pendidikannya ekonomi: lulusan London School of Economics. Lalu meraih master di bidang manajemen, MBA.
Ong anak seorang politikus garis keras. Ayahnya tokoh oposisi di Singapura, tapi merestui anaknya bergabung ke Partai Aksi Rakyat (PAP). Ong kawin dengan putri seorang konglomerat real estate Singapura. Umurnya: 54 tahun.
Akan sukseskah program baru pendidikan dokter spesialis dialihkan ke rumah sakit ini?
BACA JUGA:Anak Laki- Laki Hanyut di Sungai Borang
BACA JUGA:OKU Timur Raih Penghargaan Peringkat 2 Kabupaten Terbaik di Sumsel
"Belum tentu. Sistem pendidikan bukan satu-satunya yang menentukan, " ujar seorang rektor yang juga dokter.
Dia bisa menerima kebijakan baru itu. Setidaknya tidak menentang. Tapi dia masih ingin melihat langkah-langkah lanjutan dari kebijakan baru ini.