OKU EKSPRES - Tidur sesaat setelah sahur ternyata dapat mempengaruhi peningkatan gula darah dalam tubuh.
“Durasi dan waktu tidur berpengaruh. Jadi, paling ideal sebenarnya setelah makan jangan langsung tidur, minimal dua sampai empat jam setelah makan,” ujar Dokter spesialis penyakit dalam lulusan Universitas Indonesia dr Rudy Kurniawan Sp.D MM MARS.
Rudy menyarankan agar setelah makan sahur, sebaiknya melakukan aktivitas ringan atau duduk tegak selama minimal dua hingga empat jam sebelum tidur.
Hal ini karena tidur langsung setelah sahur dapat mengganggu sistem pencernaan dan menyebabkan masalah seperti GERD dan gangguan lambung lainnya.
BACA JUGA:7 Inspirasi Kombinasi Warna untuk Cat Rumah Sambut Lebaran
BACA JUGA:Wales Berambisi Melawan Kutukan
“Selain masalah gula, nanti muncul penyakit yang lain. Jadi, mungkin setelah makan atau setelah sahur bisa aktivitas dulu yang ringan habis itu lanjutkan tidur,” imbuh Rudy.
Untuk penderita diabetes, Rudy menekankan pentingnya mengontrol santapan berbuka puasa agar gula darah tetap terjaga.
Disarankan untuk makan dengan porsi seimbang antara karbohidrat, protein, dan serat, serta mengurangi konsumsi gula, garam, dan lemak.
Selain itu, berbuka puasa dengan kurma dalam jumlah terbatas dapat membantu menghindari lonjakan gula darah yang signifikan.
BACA JUGA:Mbappe Datang, Posisi Rodrygo Terancam
BACA JUGA:TRAGIS! 8 Pemudik Diduga Keracunan AC Mobil di Tol Indraprabu, 1 Meninggal Dunia, 7 Selamat
Rudy juga memperingatkan gejala gula darah tinggi atau rendah yang perlu diwaspadai, seperti pusing, rasa haus yang berlebihan, buang air kecil sering, atau debar-debar dan keringat dingin.
Bagi penderita diabetes, penting untuk menjaga kadar HbA1C di bawah 5,7 persen agar dapat berpuasa dengan aman.
Sebelum memulai puasa, disarankan untuk melakukan kontrol gula darah satu bulan sebelumnya dan berkonsultasi dengan dokter untuk penyesuaian obat yang diperlukan. (*)