OKU EKSPRES - Petani di Kabupaten OKU Selatan sudah mulai memanen buah duku sejak dua pekan terakhir. Namun, saat musim panen tersebut, harga duku di OKU Selatan terus alami penurunan.
Duku khas Komering, yang tumbuh subur di wilayah OKI, OKU Timur, OKU Selatan, dan OI, selalu menjadi incaran para pecinta buah pada musim panen.
Namun, musim panen serentak pada tahun 2024 ini telah menyebabkan harga jual duku mengalami penurunan drastis dibandingkan periode sebelumnya.
Menurut pengakuan Dedi, seorang petani di Desa Pendagan, Kecamatan Muaradua, Kabupaten OKU Selatan, harga duku saat ini berkisar antara Rp 5.000 hingga Rp 7.000 per kilogram saat dijual di lokasi kebun.
BACA JUGA:Target Angka Stunting Turun 14 Persen
BACA JUGA:Warga Kesal Malam Pertama Tarawih Lampu Padam
Penurunan ini mencapai sekitar 30 persen dari harga awal bulan Januari, di mana duku Komering masih dapat dijual seharga Rp 15.000 per kilogram.
"Pada minggu-minggu terakhir, banyak petani yang melakukan panen secara serentak, yang kemudian membuat harga duku terus merosot," ungkapnya pada Selasa, 12 Maret 2024.
Dedi juga menyebutkan bahwa beberapa petani telah melakukan panen lebih awal dan dengan sengaja menjualnya untuk menghindari penurunan harga yang lebih besar.
"Mereka memanen duku sebelum waktunya dan menjualnya, bahkan jika duku masih memiliki rasa asam. Bagi mereka, yang penting adalah mendapatkan harga tinggi dan untung besar," jelasnya.
BACA JUGA:Polsek Ulu Ogan Bantu Perbaiki Mushola Nazmah
BACA JUGA:Lakukan Aksi Balap Liar dan Diduga Taruhan
Dia juga mengungkapkan tentang praktik penjualan borongan, di mana satu peti berisikan 15 kilogram duku besar dijual seharga Rp 150.000 dan duku kecil seharga Rp 100.000 per peti.
"Walaupun harga terus turun, kami tidak terlalu khawatir karena jumlah buah yang dipanen masih sangat melimpah," tambahnya.
Meskipun harga jual saat ini mengalami penurunan, petani seperti Dedi tetap bersyukur karena jumlah panen yang melimpah.